Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. yang fokus melayani prasejahtera produktif Indonesia terus menunjukkan kinerja baik.
Meski di tengah pandemi, penyaluran pembiayaan ke segmen ultra mikro tersebut telah mencapai Rp9,7 triliun hingga kuartal I/2021. Realisasi pembiayaan tersebut tumbuh sebesar 6 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Direktur BTPN Syariah Arief Ismail menyampaikan pertumbuhan pembiayaan yang sehat tersebut juga disertai dengan konsistensi dalam menjaga kualitas pembiayaan yang sangat hati-hati.
Kemampuan bank dalam menjaga kinerja tercermin dalam perolehan laba bersih setelah pajak (NPAT) selama kuartal I/2021 mencapai Rp375 miliar, setara dengan 44 persen laba bersih tahun 2020. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 9 persen mencapai Rp10,5 triliun.
Lebih lanjut, BTPN Syariah berhasil mencatat total aset dan total ekuitas menembus milestone level 17 triliun dan level 6 triliun yaitu pada Rp17,3 triliun dan Rp6,3 triliun. Total pertumbuhan aset dan ekuitas tersebut mencapai 8 persen dari pada periode yang sama tahun lalu.
"Seluruh pertumbuhan yang baik ini menandakan bahwa ketangguhan prasejahtera Indonesia menghadapi pandemi berada pada posisi yang optimis," terang Arief melalui siaran pers, Kamis (22/4/2021).
Kinerja bank yang sehat dan terus tumbuh juga tak lepas dari talenta terbaik dan tepat dalam menjalankan bisnis bank.
Oleh karena itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan kemarin (21/4/2021) di Jakarta, telah menyetujui pengangkatan Dwiyono Bayu Winantio sebagai Direktur Bisnis. Pengangkatan ini telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).