Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Superbank Semester I/2025: Laba Rp20,1 Miliar, Jaring 4 Juta Nasabah

Bank digital Superbank meraih laba Rp20,1 miliar dan 4 juta nasabah pada semester I/2025.
Logo Superbank/superbank.id
Logo Superbank/superbank.id
Ringkasan Berita
  • Superbank mencatat laba Rp20,1 miliar pada semester I/2025 dan berhasil menjaring hampir 4 juta nasabah di Indonesia.
  • Pertumbuhan kredit Superbank mencapai Rp8,4 triliun, meningkat 123% YoY, dan total aset naik 122% menjadi Rp15,0 triliun.
  • Pendanaan Superbank melonjak 748% YoY menjadi Rp8,4 triliun, didukung oleh inovasi produk seperti OVO Nabung, dan efisiensi operasional meningkat dengan CIR turun menjadi 74,2%.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital PT Super Bank Indonesia (Superbank) melaporkan kinerja sepanjang semester I/2025 dengan laba bersih senilai Rp20,1 miliar.

Sebagai informasi, kinerja per Juni 2025 menandai satu tahun peluncuran aplikasi digital Superbank pada Juni tahun lalu. Bank yang didukung oleh Grab, Emtek, Singtel, dan KakaoBank ini juga mencatatkan jumlah nasabah hampir 4 juta di seluruh Indonesia. 

Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan kinerja tersebut merupakan pencapaian luar biasa bagi perseroan. Menurutnya, hal ini mencerminkan kekuatan model bisnis yang digital-first dan komitmen untuk menghadirkan layanan keuangan yang aman, relevan, dan mudah diakses oleh jutaan masyarakat. 

"Kami percaya bahwa cara terbaik menjangkau masyarakat adalah dengan hadir di platform yang sudah mereka gunakan dan percayai. Melalui integrasi yang erat dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam keseharian pengguna," ujarnya dalam siaran pers pada Kamis (31/7/2025).

Dari sisi penyaluran kredit, tercatat senilai Rp8,4 triliun atau melonjak 123% secara tahunan (year on year/YoY). Tigor menyampaikan peningkatan ini seiring dengan strategi akuisisi nasabah dan ekspansi produk pinjaman yang tepat sasaran. 

"Pertumbuhan kredit ini turut mendorong kenaikan total aset menjadi Rp15,0 triliun, atau tumbuh 122% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," jelasnya.

Kemudian, dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Superbank melonjak 748% YoY menjadi Rp8,4 triliun, yang didorong oleh inovasi produk tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung by Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan dan aman langsung dari aplikasi OVO mereka dengan bunga 5% per tahun.

Pendapatan bunga bersih Superbank dilaporkan tumbuh 171% YoY menjadi Rp667,6 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bruto sebesar 237% menjadi Rp904,7 miliar. Hal ini mendorong perbaikan Net Interest Margin (NIM) menjadi 10,2%, naik dari 8,1% pada tahun sebelumnya.

Selain itu, efisiensi operasional turut membaik signifikan, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) yang menurun drastis menjadi 74,2% dari sebelumnya 149,9%. Kualitas aset tetap terjaga dengan baik, di mana NPL Gross turun ke
2,7% dan NPL Net berada di level 0,98%.

"Transformasi digital kami telah membentuk fondasi bisnis yang tangguh dan efisien. Dengan pertumbuhan nasabah yang pesat dan pengelolaan risiko yang disiplin, kami siap untuk menjalankan tahap pertumbuhan berikutnya," tutup Tigor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro