Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) alias BRI membukukan laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,28 triliun pada semester I/2025.
Pada periode sama tahun sebelumnya, BRI mencetak laba bersih Rp29,7 triliun, sehingga terjadi koreksi 11,53% secara tahunan (year on year/YoY). Apabila memperhitungkan kepentingan non-pengendali, maka laba bersih periode berjalan BRI adalah sebesar Rp26,53 triliun pada Juni 2025.
Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih BRI sejatinya tumbuh 2,8% (YoY) dari Rp71,28 triliun menjadi Rp73,27 triliun hingga paruh pertama tahun ini.
Kendati demikian, BRI mencatatkan kenaikan sejumlah pos beban, seperti kerugian terkait risiko operasional yang naik dari Rp63,89 miliar menjadi Rp686,73 miliar. Beban pencadangan atau impairment juga naik 25,8% menjadi Rp23,27 triliun.
Terkait fungsi intermediasi, BRI tercatat telah menyalurkan total kredit sebesar Rp1.416,62 triliun per semester I/2025, meningkat 5,97% (YoY) dari Rp1.336,78 triliun. Komposisi kredit UMKM tercatat sebesar 80,32% dari portofolio pembiayaan perseroan atau setara dengan Rp1.137,84 triliun.
Lebih lanjut, aset bank pelat merah ini pun meningkat 6,52% (YoY) menjadi Rp2.106,37 triliun dari sebelumnya Rp1.977,37 triliun.
Baca Juga
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BRI relatif stabil pada level 3,23% dibandingkan sebelumnya 3,21%. NPL net tercatat bergerak dari 0,86% menjadi 0,99%.
Terkait pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun BRI meningkat 6,65% (YoY) menjadi Rp1.482,12 triliun per semester I/2025, dari sebelumnya Rp1.389,66 triliun.
Dana murah alias current account saving account (CASA) naik 10,6% (YoY) menjadi Rp970,94 triliun. Realisasi tersebut mencerminkan rasio CASA sebesar 65,51% dari total simpanan BRI hingga semester I/2025.
Terkait rasio kinerja lainnya, margin bunga bersih (net interest income/NIM) BRI menurun dari 6,81% menjadi 6,58% pada bulan keenam tahun ini.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasian tercatat sebesar 25,01%. Sementara itu, rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan-to-deposit ratio (LDR) BRI berada pada level 84,97% per semester I/2025.