Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisa Gandeng Fintech, BPR dan BPRS Kian Optimistis

Total kredit BPR sebesar Rp111,53 triliun per Februari 2021, naik 0,94% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp110,49 triliun, sedangkan pembiayaan BPR Syariah naik 3,26% menjadi Rp10,77 triliun.
Logo BPR/perbarindo.or.id
Logo BPR/perbarindo.or.id

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah BPR dan BPR Syariah optimistis pertumbuhan kredit maupun pembiayaan dapat lebih baik pada tahun ini. Optimisme tersebut setelah OJK menerbitkan panduan kerja sama antara BPR dengan fintech lending pada awal Maret 2021.

Berdasarkan data OJK, total kredit BPR sebesar Rp111,53 triliun per Februari 2021, naik 0,94% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp110,49 triliun. Adapun, pembiayaan BPR Syariah mencapai Rp10,77 triliun per Februari 2021, naik 3,26% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,43 triliun.

Direktur Utama BPRS Sukowati Sragen (Bank Syariah Sragen) Fakhruddin Nur menargetkan pembiayaan dapat tumbuh 13% yoy menjadi Rp172,1 miliar pada tahun ini. Strategi perseroan untuk mencapai target itu salah satunya memperluas kerja sama dengan fintech lending.

Pada awal Mei kemarin, Bank Syariah Sragen meresmikan kerja sama dengan Fintek Alami. Dalam kerja sama itu, perseroan akan menjadi institutional funders dengan pola channeling di platform Alami.

Fakhrudin menambahkan saat ini pihaknya juga sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan satu fintech lainnya. Harapannya, kerja sama dengan fintech dapat mengakselerasi penyaluran pembiayaan yang nantinya dapat tercermin di laporan keuangan kuartal III/2021.

Hingga kuartal I/2021, penyaluran pembiayaan masih tumbuh 5% yoy. "Secara umum pembiayaan saat ini sedang mengalami tren perlambatan. Dengan adanya kerja sama ini, dari target growth kisaran 13% di 2021, sekitar 10% harapan kita ditopang oleh fintek," katanya kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).

Fakhrudin menambahkan adanya panduan kerja sama BPR dengan fintech lending akan mendorong penyaluran pembiayaan. Kerja sama dengan fintech lending dapat mendiversifikasi produk penyaluran pembiayaan BPRS. Di samping itu, BPR dan BPRS juga tidak harus mengeluarkan investasi terlampau besar untuk mengembangkan layanan digitalnya.

Oleh karena itu, dia pun berharap perizinan untuk kerja sama antara BPR Syariah dan BPR dengan fintech dapat dipermudah sehingga mendukung realisasi panduan teknis yang diterbitkan OJK.

"Harapannya dipermudah untuk perizinan dan mendukung terkait realisasi panduan teknis untuk kerja sama antara BPR Syariah atau BPR dengan fintech," imbuhnya.

Baru-baru ini, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah (HIK) Cibitung juga menyepakati kerja sama dengan Fintek Alami. Kerja sama tersebut terkait pembiayaan syariah dengan mekanisme channeling berbasis teknologi.

Selain dengan fintek Alami, BPRS HIK Cibitung juga tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan teknologi finansial lainnya. "Beberapa fintek yang sedang dalam penjajakan antara lain Investree Syariah, Duha Syariah, Dana Syariah," terang Direktur Bisnis BPRS HIK Cibitung Yetti Zulmartiazmi, Selasa (18/5/2021).

Yetti menambahkan lampu hijau yang diberikan pemerintah kepada Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)/BPRS untuk bekerja sama dengan perusahaan fintech peer to peer lending akan mampu mengakselerasi penyaluran pembiayaan ke daerah.

Terpisah, Komisaris Utama PT Bank Perkreditan Rakyat Lestari Alex Purnadi Chandra pada awal Maret kemarin menyampaikan perseroan menargetkan kredit dapat tumbuh 20% pada tahun ini. Sejumlah strategi yang dilakukan yakni penjajakan kerja sama dengan fintech yang harapannya dapat terealisasi di semester I.

Di samping itu, perseroan memiliki inisiatif berupa Kredit Prima Bali Bangkit dengan menyiapkan likuiditas sebesar Rp1 triliun sebagai tambahan modal kerja pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid-19 seperti pariwisata, hotel, restoran, dan retail.

"Kalau Rp1 triliun terserap seluruhnya, kita bisa tumbuh 20%an," katanya.

Adapun, Per Desember 2020, kredit BPR Lestari tercatat sebesar Rp3,92 triliun atau tumbuh 10% secara yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper