Bisnis.com, JAKARTA – Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda. Namun, melalui bank devisa (foreign exchange bank) warga dunia dapat melakukan transaksi transfer ke luar negeri, jual beli valuta asing, transaksi ekspor impor, dan jasa-jasa valuta asing lainnya.
Lantas, apa sebenarnya bank devisa? Apa fungsi dan kegunannya?
Secara umum, devisa merupakan semua benda yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional.
Masyarakat Indonesia yang ingin membeli barang di Amerika Serikat harus membeli dalam satuan dolar Amerika (US$), begitu pula sebaliknya. Jika warga Amerika Serikat berinvestasi di India, dia harus menanamkan modal dalam mata uang rupee. Transaksi semacam itu menciptakan permintaan valuta asing dan membutuhkan bank devisa.
Foreign exchange market (forex) atau pasar valas adalah pasar terbesar di dunia dimana setiap hari triliunan dolar Amerika transaksi dilakukan. Pasar ini merupakan yang paling likuid di dunia.
Melansir dari situs IDX.co.id, bank devisa dapat menerima tabungan valas, mengirim dan menerima transfer dan inkaso valas, melakukan jual beli valas, melayani pembukaan dan pembayaran L/C, dan melayani lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri.
Dengan dank devisa, Anda dapat berinvestasi melalui jual beli valas. Banyak nasabah yang berinvestasi pada beberapa mata uang. Investasi ini akan meningkatkan nilai mata uang.
Keuntungan memiliki bank devisa adalah saat melakukan perjalanan ke luar negeri, mata uang dalam rekening anda dapat diubah menjadi mata uang negara tujuan.
Berikut beberapa bank devisa yang beroperasi di Indonesia:
- Bank Central Asia (BCA)
- BTPN
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank UOB
- Bank Permata
- Bank Mandiri
- Bank Danamon
- Bank OCBC NISP
- Bank Danamon
