Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Dorong Faskes Mulai Terapkan Digitalisasi Layanan

Fasilitas kesehatan (faskes) harus mulai menerapkan digitalisasi layanan kesehatan, demi menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat di era pandemi Covid-19.
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - BPJS Kesehatan mengungkap pentingnya fasilitas kesehatan (faskes) mulai melek terhadap digitalisasi layanan kesehatan, demi menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat di era pandemi Covid-19.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkap salah satu alasannya, yaitu efisiensi dan efektivitas biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana.

"Namun dalam pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah tantangan, di antaranya ketersediaan akses jaringan komunikasi data, sarana dan prasarana, dan tentu bagaimana efektivitas dan mutu atas layanan yang diberikan. Untuk itu sangat diperlukan kolaborasi antara semua pihak untuk menjawab tantangan tersebut," kata Ghufron dalam Kegiatan Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan 2021, Kamis (14/10/2021).

BPJS Kesehatan sendiri senantiasa terbuka mendorong penerapan digitalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, serta inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi untuk menunjang penyelenggaraan Program JKN-KIS.

Antara lain, digitalisasi layanan kesehatan dengan mengurangi antrean pelayanan melalui pemanfaatan face recognition dan teknologi artificial intelligence, antrean elektronik yang terkoneksi dengan aplikasi Mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur, display informasi jadwal operasi di rumah sakit, serta yang terbaru simplifikasi rujukan pelayanan hemodialisa dan thalasemia di rumah sakit.

Dari sisi administrasi klaim, BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan e-Claim Primer, Virtual Claim (V-Claim), Verifikasi Digital (Vidi), dan Digitalisasi Audit Klaim (Defrada).

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengungkap hal serupa, di mana berbagai terobosan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan diharapkan dapat berdampak pada kualitas layanan, penguatan sarana dan prasarana, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat di era digitalisasi.

"Pandemi Covid-19 mendorong kita untuk berbenah dalam pemanfaatan teknologi informasi. Digitalisasi bukan barang baru namun merupakan keharusan. Namun tantangannya bukan hanya pada sisi infrastruktur, tetapi juga menyentuh perubahan perilaku dan budaya untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi. Sehebat apapun yang dibangun tanpa peran aktif dan perubahan budaya individu tidak akan terwujud," jelas Yuri.

Turut hadir, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tantangan digitalisasi layanan harus didukung oleh kualitas pengelolaan data.

Validasi data yang dibentuk oleh pengelola layanan digital harus bisa dipertanggungjawabkan serta berkualitas, sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan.

"Lebih jauh, dengan kualitas data yang mumpuni akan membentuk Big Data yang berkualitas dan membantu Pemerintah dalam menyusun berbagai kebijakan ke depannya," ungkapnya.

Adapun, Direktur Mutu dan Akreditasi Ditjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Kalsum Komaryani yang menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjawab tantangan digitalisasi bidang kesehatan di Indonesia, salah satunya soal ketersediaan regulasi.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, perwakilan fasilitas kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan, serta asosiasi profesi.

Dalam pertemuan ini, BPJS Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada fasilitas kesehatan paling berkomitmen dalam terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS, sebagai berikut :

Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama :
a. Kategori Puskesmas :
1. Puskesmas Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur
2. Puskesmas Temon I, Kabupaten Kulon Progo
3. Puskesmas Plaju, Kota Palembang

b. Kategori Klinik Pratama :
1. Klinik Citra Media 2, Kota Medan
2. Klinik Mercubaktijaya, Kota Padang
3. Klinik Amalia, Kabupaten Muara Enim

c. Kategori Dokter Praktik Perorangan :
1. Dr. Mutiara Dian Puspita Rini, Kabupaten Kudus
2. Dr. Wiyogo, Kota Medan
3. Dr. Fauzul Wildan Suaidi, Kota Batu

d. Kategori Dokter Gigi :
1. Drg. Suhodo, Kabupaten Temanggung
2. Drg. Anjar Ariansyah Sejati, Kota Jayapura
3. Drg. Juniati Bandaso, Kabupaten Toraja

e. Kategori RS D Pratama :
1. RSP Gerbang Sehat Mahalu, Kabupaten Mahakam Ulu
2. RSUD Pratama Reda Bolo – Kabupaten Sumba Baray Daya
3. RS D Pratama Kabupaten Nias Utara, Kabutapen Nias Utara

Rumah Sakit :
a. Kategori RS Tipe A :
1. RSU Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto, DKI Jakarta
2. RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
3. RS Jiwa Tampan, Pekanbaru

b. Kategori RS Tipe B :
1. RSUD Kabupaten Jombang, Jawa Timur
2. RSUD Budhi Asih, DKI Jakarta
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah,  Kalimantan Barat

c. Kategori RS Tipe C :
1. RSU Pamanukan Medical Center, Jawa Barat
2. RSU Islam Kustati, Jawa Tengah
3. RSUD Dr. Rubini Mempawah, Kalimantan Barat

d. Kategori RS Tipe D :
1. RS Islam Aisyiyah Nganjuk, Jawa Timur
2. RS PKU Muhammadiyah Sragen, Jawa Tengah
3. RSU Permata Blora, Jawa Tengah

e. Kategori Khusus
1. Kategori Presentasi Terbaik – RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung
2. Kategori Kerjasama Terbaru – RS Provita Jayapura

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper