Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habis Diguyur US$19 Juta, Ini Rencana Insurtech Igloo di Asean

Sebagai full-stack insurtech, Igloo mengaku akan menggunakan guyuran dana ini untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki, terutama inovasi analisa risiko yang dinamis dan alat penilaian klaim bertenaga artificial intelligence (AI) untuk semakin mempermudah mitra perusahaan asuransi.
Ilustrasi startup
Ilustrasi startup

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan teknologi asuransi (insurtech) berbasis Singapura, Igloo merealisasikan putaran pendanaan Seri B mencapai US$19 juta, mengincar target dikenal sebagai brand penyedia asuransi digital terkemuka di Asia Tenggara.

Putaran pendanaan terbaru platform full-stack insurtech ini dipimpin oleh perusahaan modal ventura global Cathay Innovation, serta partisipasi dari investor sebelumnya, termasuk Openspace. Pendanaan ini membuat total pendanaan terkumpul Igloo mencapai lebih dari US$36 juta.

Director Cathay Innovation Asia Tenggara sekaligis Board Member Igloo, Rajive Keshup, mengungkap bahwa pihaknya percaya dengan Igloo karena keselarasan misi, membawa akses dan inklusi keuangan untuk Asia Tenggara.

"Kami merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan ini, menyaksikan tim membangun kekuatan, dan berkembang secara regional dengan kecepatan yang sangat tinggi di tengah pandemi Covid-19. Kami sangat bersemangat menantikan apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh tim di Igloo," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (10/3/2022).

Sebagai full-stack insurtech, Igloo mengaku akan menggunakan guyuran dana ini untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki, terutama inovasi analisa risiko yang dinamis dan alat penilaian klaim bertenaga artificial intelligence (AI) untuk semakin mempermudah mitra perusahaan asuransi.

Sejalan dengan visi Igloo 'Asuransi untuk Semua', pengembangan produk dan fokus distribusi Igloo masih akan lebih menargetkan segmen pelanggan berpenghasilan menengah hingga bawah di Asean, yang notabene kurang tersentuh layanan asuransi.

Igloo akan terus membangun kemampuan teknologi yang terukur dan dapat dioperasikan untuk ditawarkan kepada mitra asuransi Igloo melalui platform digital terbuka. Selain inovasi teknologi, penggunaan dana juga akan difokuskan pada akuisisi aset perantara yang memperkuat model bisnis Igloo.

Adapun, bersamaan dengan diumumkannya perolehan dana segar untuk berekspansi, Igloo pun mengumumkan penunjukkan Raunak Mehta sebagai Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Igloo. Ia akan bekerja sama dengan Co-Founder Igloo Wei Zhu, yang merupakan anggota dewan direktur perusahaan.

Raunak merupakan mantan Chief Commercial Officer Igloo yang telah memiliki banyak pengalaman di bidang teknologi dan e-commerce, misalnya dua brand startup terbesar di Asia yaitu, Flipkart dan Zalora.

"Sebagai satu-satunya insurtech dengan produk dan mitra yang beragam, Igloo akan melanjutkan jalur pertumbuhan kinerja agresif untuk masa mendatang," ujar Raunak.

Sejak bergabung dengan Igloo pada tahun 2018, Raunak mempelopori masuknya Igloo ke pasar Filipina, Vietnam, Thailand, Indonesia, Australia dan Malaysia, sekaligus membangun kemitraan dengan para brand terdepan di industri seperti Lazada, Shopee, Bukalapak, AIS, RedDoorz, foodpanda, Lotte Finance, dan Ahamove untuk berbagai jenis produk asuransi.

"Dengan dukungan berkelanjutan dari investor, kami juga memiliki posisi yang baik untuk memperluas operasi kami di negara-negara seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia, serta memberikan penawaran yang relevan untuk setiap pasar Asia Tenggara," jelas Raunak.

Terkini, Igloo berhasil membawa pertumbuhan tiga kali lipat buat gross written premium (GWP) pada 2021. Memiliki lebih dari 30 kemitraan besar dan jejak regional yang terus meningkat, Igloo berada pada posisi yang tepat untuk meraih tujuannya memfasilitasi lima persen Premi Asuransi Umum untuk lima tahun ke depan. Pada 2021, Igloo pun telah membantu menanggung lebih dari 75 juta polis di Asia Tenggara.

Adapun, Co-Founder dan Board Member Igloo Wei Zhu mengaku bahagia bisa melihat Igloo tumbuh dengan begitu cepat dan terus memperoleh dukungan dari investor-investor yang kuat. Dirijya percaya, pengalaman kepemimpinan dan pengetshusn Raunak akan memainkan peran penting buat pertumbuhan Igloo.

"Saya yakin kami memiliki posisi yang kuat untuk menjadi insurtech regional terdepan di bawah kepemimpinan Raunak. Sangat senang dapat terus terlibat dalam pertumbuhan dan evolusi Igloo di dalam dewan perusahaan,” kata Wei.

Executive Director Openspace dan Board Member Igloo Ian Sikora pun optimistis di tengah pandemi Covid-19, ada momentum penting bagi seluruh industri insurtech, menilik meningkatnya awareness masyarakat terhadap proteksi asuransi.

"Di bawah kepemimpinan Raunak, Igloo merespon dengan kreatifitas dan kecepatan, dan sekarang telah menguasai pangsa pasar regional. Kami telah menjadi mitra aktif sejak tahun 2018 dan sangat senang melihat tim bekerja sama dan menemukan peluang di tengah kesulitan," ungkap Ian.

Sebagai gambaran, kreativitas ini tercermin dari salah satu langkah Igloo meluncurkan aplikasi terbaru untuk membantu agen dan perantara asuransi, bertajuk Ignite by Igloo.

Platform yang berbasis artificial intelligence (AI) bertujuan untuk meningkatkan produktivitas penjualan dengan menciptakan proses penjualan yang lebih lancar dan efisien.

Ignite menawarkan solusi online yang dapat diakses yang menyatukan beberapa produk asuransi pada satu platform, serta mendukung agen meningkatkan keterlibatan pelanggan dan mengelola produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

Mitra yang bergiat sebagai perantara penjual asuransi secara langsung yang ingin menawarkan solusi perlindungan kepada pelanggan mereka pun bisa mendapatkan manfaat dari Ignite by Igloo.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper