Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) memberikan kabar terbaru terkait dengan akuisisi saham perusahaan oleh PT Hanwha Life Insurance Indonesia (HLII).
Sekadar informasi, dalam keterbukaan informasi pada 5 April 2022, LPGI mengumumkan bahwa PT Inti Anugerah Pratama (IAP) dan PT Star Pacific Tbk. (Star) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat secara terpisah dengan Hanwha General Insurance (HGI) dan HLII pada 1 April 2022 dengan total 62,59 persen saham LPGI milik IAP dan Star.
Presiden Direktur Lippo General Insurance Agus Benjamin menyampaikan bahwa hingga saat ini, aksi akuisisi tersebut masih dalam proses pengajuan kepada regulator, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Masih proses pengajuan persetujuan ke OJK, dan 62,59 persen bukan Hanwha Life Insurance semua,” jelas Agus kepada Bisnis, Sabtu (19/11/2022) malam.
Merujuk pada pengumuman di keterbukaan informasi, manajemen LPGI menyampaikan bahwa Hanwha Life Insurance Indonesia akan membeli sejumlah saham milik IAP sebanyak 42,79 persen saham dan Hanwha General Insurance akan menggenggam 14,9 persen saham milik Star.
Terkait kabar kelanjutan dari akuisisi tersebut, Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot enggan untuk berkomentar lebih lanjut.
Baca Juga
“Terkait aksi korporasi ke perusahaan terkaitnya, ya,” kata Sekar.
Sementaraitu, ketika dikonfirmasi secara terpisah, manajemen Hanwha Life mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini, akuisisi Hanwha Life ke PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) masih dalam proses persetujuan regulator, dalam hal ini adalah OJK.
Merujuk pada laporan keuangan, hingga September 2022, Lippo General Insurance dimiliki oleh PT Inti Anugerah Pratama dengan menggenggam 65,79 persen saham atau setara dengan 197,3 juta saham LPGI. Diikuti dengan PT Star Pacific Tbk. sebanyak 19,80 persen saham atau 59,3 juta saham LPGI. Adapun sisanya, yakni sebanyak 14,41 persen digenggam oleh masyarakat.
Sementara itu, hingga kuartal III/2022, laba LPGI tumbuh 25,02 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp110,16 miliar menjadi Rp137,73 miliar. Perolehan tersebut diraih dari pendapatan premi bruto LPGI yang tumbuh 27,05 persen yoy menjadi Rp1,92 triliun. Sementara itu, jumlah pendapatan premi neto ikut terkerek 21,7 persen yoy menjadi Rp1,53 triliun dalam sembilan bulan pertama 2022.
Jika dilihat dari rasio kesehatan atau risk-based capital (RBC), LPGI memiliki rasio pencapaian solvabilitas sebesar 192 persen per 30 September 2022. Posisi ini berada jauh di atas ketentuan OJK yang ditetapkan sebesar 120 persen sesuai dengan POJK No. 71/POJK.05/2016.
