Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Hijau Kinerja Industri Perbankan Indonesia sepanjang 2023 dari OJK

OJK menyebutkan kinerja industri perbankan sepanjang 2023 masih kuat di tengah berbagai tantangan dari ekonomi global maupun domestik.
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kinerja industri perbankan Tanah Air moncer di tengah berbagai tantangan seperti ketidakpastian global hingga tren suku bunga tinggi pada 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan setidaknya hingga kuartal III/2023, indikator ekonomi global masih menunjukan ketidakpastian pergerakan ekonomi di tengah membaiknya tingkat inflasi menuju level pra pandemi khususnya pada negara advanced economies.

Ditambah, fenomena suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama atau higher for longer masih berlaku. Namun, menurutnya industri perbankan masih berkinerja moncer pada 2023.

"Di tengah kondisi ini, pertumbuhan kredit perbankan lumayan. Kita juga masih optimistis pertumbuhan kredit dobel digit tercapai pada Desember 2023," kata Dian dalam sesi wawancara khusus pada Jumat (22/12/2023).

Berdasarkan data OJK, hingga Oktober 2023 fungsi intermediasi tumbuh optimal dengan pertumbuhan kredit tercatat 8,99% secara tahunan (year on year/yoy). Berdasarkan tujuan pemberian kredit, diketahui bahwa kredit investasi tumbuh 10,22% yoy, kredit modal kerja tumbuh 8,10% yoy dan kredit konsumsi tumbuh 9,28% yoy.

Sektor ekonomi utama pendorong pertumbuhan kredit adalah pertambangan yang tumbuh 15,23% yoy, transportasi yang tumbuh 14,30% yoy, pertanian yang tumbuh 8,62% yoy, dan perdagangan yang tumbuh 5,70% yoy.

Dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 3,43% yoy ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 6,01%. Sejumlah indikator kinerja perbankan lainnya pun menunjukkan posisi aman.

"Rasio-rasio perbankan terkait dengan masalah NPL [nonperforming loan/kredit bermasalah] dan lainnya menunjukan semuanya hampir membaik. CAR [capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal] kita tinggi," katanya.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77% dan NPL gross sebesar 2,42%. Adapun, CAR telah mencapai 27,48% pada Oktober 2023.

Menurut Dian, kondisi likuiditas perbankan pun masih ample, di mana rasio alat likuid per DPK (AL/DPK) mencapai level 26,36% di atas ambang batas 10%.

Sementara itu, berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) triwulanan dari OJK, indeks orientasi bisnis perbankan berada di level 62 atau zona optimis. Responden dari perbankan memperkirakan kinerja perbankan akan tetap terjaga pada kuartal IV/2023.

Optimisme kinerja perbankan itu didorong oleh ekspektasi bahwa penyaluran kredit masih akan cukup baik sehingga berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

"Ini menunjukan perbankan kita pada 2023 resilien dan daya tahannya bagus. Kita bisa lepas dari masalah global, misalnya krisis perbankan di AS yang merembet ke Swiss," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pada awal tahun ini, gangguan stabilitas sistem keuangan global sempat dikhawatirkan terjadi imbas bangkrutnya sejumlah bank di AS.

Bank regional AS First Republic Bank misalnya mengalami gejolak pada simpanan nasabahnya yang anjlok lebih dari US$100 miliar setara Rp1.492 triliun pada kuartal I/2023 sebelum diambil alih oleh JPMorgan Chase & Co.

Silicon Valley Bank (SVB) di AS dilaporkan bangkrut usai gagal mengumpulkan dana tambahan sebesar US$2,25 miliar dalam 48 jam. Regulator bank AS juga telah mengumumkan penutupan Signature Bank.

Tidak hanya di AS, sentimen negatif merembet ke pasar Eropa setelah Credit Suisse mengalami gejolak. Bank Sentral Swiss bahkan memberikan bantuan likuiditas kepada Credit Suisse Group AG setelah sahamnya anjlok.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper