Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Re Beberkan Strategi Investasi Tahun Ini, Simak!

PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) menyampaikan informasi mengenai strategi investasi perseroan pada tahun ini.
Peserta memperhatikan company profil BUMN reasuransi terbesar di Tanah Air dalam acara Indonesia Re International Conference 2023./ Bisnis - Abdurachman
Peserta memperhatikan company profil BUMN reasuransi terbesar di Tanah Air dalam acara Indonesia Re International Conference 2023./ Bisnis - Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) membeberkan strategi investasi perseroan pada tahun ini.

Strategi investasi perusahaan reasuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut kemungkinan tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Pasalnya, menurut Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu perusahaan reasuransi terikat dengan aturan.

“Kurang lebih enggak akan berubah drastis karena kami kan sebagai perusahaan reasuransi terikat dengan aturan, termasuk konsep-konsep ALMA [assets and liabilities management] serta LDI [liability driven investment],” kata Benny saat dihubungi Bisnis, Senin (19/2/2024). 

Di mana, lanjut Benny, perseroan harus menyesuaikan aset berupa investasi dengan kewajiban mereka untuk memberikan proteksi dan pembayaran klaim.

Benny memastikan pengelolaan investasi Indonesia Re pada tahun ini akan mengedepankan investasi yang aktif dengan risiko yang terukur, bijaksana, patuh, berkelanjutan, dan risk based investment

“Kami enggak mau terlalu agresif, karena kami memperhatikan bagaimana kewajiban kami,” ungkapnya. 

Dikutip dari Pasal 5 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 5 Tahun 2023, perusahaan asuransi dan reasuransi wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penempatan investasi.

Adapun aset yang diperkenankan dalam bentuk investasi harus ditempatkan pada jenis instrumen antara lain deposito berjangka pada bank, BPR, dan BPRS. Termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama dengan satu bulan. 

Instrumen investasi lainnya yakni sertifikat deposito pada bank, saham yang tercatat di bursa efek, obligasi korporasi yang tercatat di bursa efek, dan MTN.

Selain itu, surat berharga yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia (RI), negara selain negara RI, ataupun Bank Indonesia (BI). 

Selain itu surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang negara RI menjadi salah satu anggota atau pemegang sahamnya juga diperbolehkan.

Instrumen lainnya yang diperbolehkan yakni reksa dana, efek beragun aset, dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif. 

Selain itu, ada transaksi surat berharga melalui repurchase agreement (REPO). Lalu penyertaan langsung pada perseroan terbatas yang sahamnya tidak tercatat di bursa efek. Investasi juga dapat berupa tanah, bangunan dengan hak strata (strata title) atau tanah dengan bangunan. 

Kemudian pembiayaan melalui mekanisme kerja sama dengan pihak lain dalam bentuk kerja sama pemberian kredit (executing). Terakhir emas murni, pinjaman polis, obligasi daerah, dan dana investasi infrastruktur berbentuk kontrak investasi kolektif. 

Per 31 Desember 2023, Indonesia Re telah mencatatkan jumlah investasi sebanyak Rp5,5 triliun. Perinciannya antara lain 37,04% ke deposito senilai Rp2,03 triliun, kemudian Surat Utang Negara (SUN) 30,9% senilai Rp1,7 triliun. 

Instrumen investasi lainnya yakni reksa dana sebesar 15,92% senilai Rp876 miliar, obligasi Rp603 miliar atau mewakili 10,97%, saham 3,52% atau sebesar Rp193 miliar.

Adapun instrumen investasi lainnya yang berkontribusi di bawah 1% yakni Medium Term Notes (MTN) Rp53,6 miliar, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Rp34,2 miliar, serta penyertaan lainnya Rp2,43 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper