Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Maipark Indonesia optimistis dapat memenuhi ketentuan ekuitas Rp2 triliun pada 2028. Diketahui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perusahaan reasuransi untuk secara bertahap memenuhi ketentuan modal Rp1 triliun pada 2026 dan modal Rp2 triliun pada 2028.
Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung mengatakan bahwa untuk modal Rp1 triliun sudah pasti dapat dicapai dengan posisi saat ini lebih dari Rp700 miliar. Namun memang untuk penambahan modal Rp2 triliun pada 2028 cukup menantang. Menurut dia, untuk mencapai target tersebut membutuhkan instrumen permodalan yang lain.
“Apakah itu strategic investor apakah itu capital market dan tentu penyertaan dari pemegang saham existing. Ketiga ini yang akan mendorong kami dari Rp1 triliun ke Rp2 triliun,” kata Kocu ditemui usai Maipark Award, Kamis (20/6/2024).
Kocu mengungkap pihaknya pun harus tetap menunjukan kualitas bisnis dalam hal ini. Menurutnya hal tersebut akan mendorong investor untuk menginjeksi modal perseroan. Oleh karena itu, Maipark ingin fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas ke depan.
“Karena kalau tidak, ya tentu tidak ada yang ingin menyuntikkan modal ke Maipark,” katanya.
Kocu menambahkan sekarang ini pertumbuhan organik yang potensial adalah pada lini bisnis non-compulsory, bisnis yang dikembangkan dari produk baru. Jadi, lanjut dia, bukan bisnis yang berjalan biasa.
Baca Juga
“Tapi produk baru dari Maipark kemudian dipasarkan oleh perusahaan asuransi dan di asuransikan ke Maipark kembali,” tandasnya.
Maipark mencatatkan laba sebanyak Rp14,82 miliar pada kuartal I/2023. Angka tersebut meningkat 19,02% dibandingkan periode yang yang sama pada 2022.
Jumlah pendapatan premi perseroan mencapai sebanyak Rp54,7 miliar yang mana naik sebanyak 58,35% yoy dari sebelumnya Rp34,5 miliar pada kuartal I/2023. Tak hanya sampai disitu, hasil investasi Maipark juga meningkat 77,8% yoy sebanyak Rp11,8 miliar dari sebelumnya Rp6,66 miliar.
Dari sisi jumlah aset mencapai Rp1,02 triliun yang mana naik 10,86% yoy dari sebelumnya Rp920 miliar. Jumlah ekuitas perseroan mencapai Rp738,6 miliar yang mana menguat 10,02% yoy dari sebelumnya Rp671,3 miliar.
Sementara itu, jumlah liabilitasnya mencapai Rp281 miliar yang mana naik 13,1% yoy dari sebelumnya Rp248,96 miliar. Tingkat kesehatan finansial perseroan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 1231,74% pada kuartal I/2024 yang mana meningkat dari 1067,43% pada periode sebelumnya.
