Bisnis.com, JAKARTA – Suku bunga kredit baru mengalami kenaikan secara bulanan pada Juli 2024. Kenaikan ini terjadi di tengah keputusan Bank Indonesia (BI) menahan laju suku bunga acuannya di level 6,25% yang ditetapkan sejak April 2024 lalu.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), periode Agustus 2024, BI memang telah menetapkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6,25%. Alhasil, BI menahan laju suku bunga acuannya tersebut selama empat bulan secara berturut-turut.
Seiring dengan kebijakan moneter BI itu, tercatat suku bunga kredit baru mengalami kenaikan secara bulanan, ditengah kecenderungan penurunan suku bunga kredit agregat. Berdasarkan laporan asesmen BI, suku bunga kredit baru mengalami kenaikan sebesar 13 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 9,81% pada Juli 2024 dari 9,68% pada Juni 2024.
Kenaikan ini juga terlihat pada tren kuartalan, sebagaimana ditunjukan oleh arah Rata-Rata Bergerak (RRB) tiga bulanan untuk suku bunga kredit baru.
“Kendati demikian, kenaikan suku bunga kredit baru belum diikuti dengan kenaikan suku bunga tertimbang untuk kredit agregat, sejalan dengan berlanjutnya penyesuaian suku bunga kredit lama dan masih terbatasnya pencairan kredit baru,” tulis BI dalam laporannya yang dikutip Minggu (25/8/2024).
Adapun, kenaikan suku bunga kredit baru terjadi pada hampir seluruh kelompok bank, kecuali pada bank umum swasta nasional (BUSN). Kenaikan suku bunga kredit baru pada mayoritas kelompok bank tergolong sejalan dengan peningkatan suku bunga DPK di bulan Juli 2024 yang mencapai 3,03% dari bulan sebelumnya 2,99%.
Baca Juga
Tercatat, bunga kredit baru di kantor cabang bank asing mencapai 9,84% per Juli 2024, naik dari bulan sebelumnya yang hanya 8,67% per Juni 2024. Kemudian, suku bunga kredit baru di bank pelat merah atau BUMN pun mengalami kenaikan dari 8,5% ke 8,53%, atau kenaikan paling rendah dibandingkan kategori lainnya.
Lalu, suku bunga di bank pembangunan daerah mengalami kenaikan dari 9,35% menjadi 10,19%. Sementara, kondisi berbeda dialami suku bunga kredit baru di bank umum swasta nasional yang turun dari 10,54% ke 10,51%.
Pada laporan yang sama, suku bunga kredit seluruh sektor prioritas KLM mengalami penurunan di bulan Juli 2024, dengan penurunan terbesar pada sektor listrik-gas-air (LGA), sementara pada sektor prioritas lainnya penurunan suku bunga relatif menyebar merata.
Bila dirinci, suku bunga kredit LGA mencapai 7,78% dari sebelumnya 8,13%. Kemudian, otomotif dari 8,79% menjadi 8,78%. Penurunan juga diikuti oleh jasa sosial dan pendidikan serta perdagangan yang masing-masing menjadi 8,95% dan 10,20% dari sebelumnya 8,96% dan 10,22%.
Tren penurunan ini sejalan dengan risiko kredit (Non-Performing Loan atau NPL) sektor-sektor tersebut yang terjaga di level yang relatif lebih rendah dibanding industri perbankan.
Sementara itu, suku bunga kredit sektor-sektor non-KLM masih terus meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, meski relatif terbatas, meningkat 1 bps menjadi 10,37% pada Juli 2024.