Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Cuan Bank Victoria Syariah di Tengah Sorotan Akuisisi oleh BTN

Bank Victoria Syariah membukukan laba Rp14,14 miliar per kuartal III/2024, di tengah kabar akuisisi oleh BTN dalam rangka spin off unit usaha syariah.
Bank Victoria Syariah.
Bank Victoria Syariah.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Victoria Syariah kian santer dibicarakan sebagai entitas yang bakal diakuisisi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN). Seperti diketahui, aksi korporasi tersebut dalam rangka pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan audited, Bank Victoria Syariah mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp14,14 miliar per September 2024. Angka ini turun dari capaian September 2023 dengan nilai Rp23,11 miliar. 

Sedangkan setelah dimasukkan kepentingan non pengendali yang sebesar Rp3,49 miliar, laba Bank Victoria Syariah mencapai Rp17,64 miliar, atau turun 23,67% (year on year/YoY) dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp23,11 miliar pada September 2023. 

Sebenarnya Bank Victoria Syariah mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil senilai Rp82,77 miliar per September 2024, naik 47,62% (YoY) dari sebelumnya Rp56,07 miliar. 

Namun demikian, pada saat yang sama pendapatan berbasis komisi alias fee based income turun 60,96% (YoY) menjadi Rp2,04 miliar dari sebelumnya Rp5,23 miliar. Selanjutnya, pendapatan lainnya pun susut hingga 53,79% (YoY) menjadi Rp1,29 miliar. 

Entitas bank syariah ini juga mencatatkan pembengkakan kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) hingga empat kali lipat atau naik 315% YoY dari Rp4 miliar pada September 2023 menjadi Rp16,6 miliar pada September 2024.

Pos beban lainnya pun mengalami kenaikan 33,97% (YoY) menjadi Rp14,05 miliar dari sebelumnya Rp10,49 miliar.

Kemudian, beban operasional lainnya meningkat 106,29% (YoY) menjadi Rp63,83 miliar. Alhasil, laba operasional bank ini tertekan hingga 24,62% (YoY) dan hanya mencapai Rp18,94 miliar per September 2024 dari sebelumnya Rp25,13 miliar per September 2023.

Adapun, tren makin efisiennya suatu bank tercermin dari rasio beban operasi terhadap pendapatan operasi (BOPO) yang tercatat menjadi 88,7% per September 2024 naik dari sebelumnya 78,3% per September 2023. Makin naik rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya. 

Rasio profitabilitas Bank Victoria Syariah pun memburuk jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) yang turun menjadi 0,84% pada September 2024 dari sebelumnya 1,45% pada September 2023. Artinya, kemampuan bank dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan berkurang.

Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga turun menjadi 2,23% pada September 2024 dari sebelumnya 2,99% pada September 2023. Artinya, semakin berkurang kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.

Meski begitu, dari sisi intermediasi, Bank Victoria Syariah mencatat total penyaluran pembiayaan per September 2024 mencapai Rp1,35 triliun, naik 28,66% (YoY) dibanding sebelumnya Rp1,05 triliun. Aset pun mengalami kenaikan 32,52% (YoY) menjadi Rp3,33 triliun pada September 2024.

Sejalan dengan peningkatan pembiayaan, BVS mencatatkan perbaikan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) secara gross menjadi 0,55% per September 2024 dari 0,85% per September 2023. Sedangkan, NPF net masih berada di level 0%.

Terakhir, dari segi pendanaan dana pihak ketiga BVS naik 45,51% (YoY) menjadi Rp1,68 triliun per September 2024 dari sebelumnya Rp1,15 triliun pada September 2023. Namun, dana murah BVS turun 45,61% (YoY) menjadi Rp29,92 miliar dari sebelumnya Rp55 miliar. 

Akuisisi oleh BTN

Sebagaimana diketahui, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), BTN menegaskan tengah melakukan limited review sehubungan dengan adanya rencana aksi korporasi, sebagaimana pernyataan Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu sebelumnya.

"Perseroan mengambil opsi yang paling efisien, mudah dan cepat dilaksanakan dalam persiapan pemisahan atau spin-off UUS [unit usaha syariah] dan saat ini dalam proses finalisasi due diligence terhadap calon bank yang akan diakuisisi," demikian isi dokumen yang ditandatangani Corporate Secretary BTN Ramon Armando, Selasa (19/11/2024).

Selain finalisasi proses uji tuntas itu, BTN dan pemegang saham pengendali bank yang akan diakuisisi sedang melakukan negosiasi serta menyusun perjanjian jual-beli bersyarat alias Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA).

Perseroan juga sedang mempersiapkan dokumen-dokumen persyaratan untuk proses persetujuan kepada regulator dan pemegang saham perseroan.

UUS BTN pun dinyatakan masih menjalankan bisnis dan operasional seperti biasa, karena belum ada aksi korporasi apa pun yang dilakukan Perseroan selaku induk usaha.

"Perseroan akan tetap memastikan bahwa pelaksanaan atas rencana pengembangan UUS dilakukan sesuai prosedur yang telah diatur oleh regulator serta memenuhi seluruh perizinan yang disyaratkan oleh regulator," lanjut keterangan BTN.

Terkait dampak keuangan dan operasional dari aksi korporasi itu, BTN menyatakan kajian terkait masih disusun untuk disampaikan kepada masyarakat di kemudian hari.

"Rencana aksi korporasi perseroan dalam dua belas bulan mendatang adalah melakukan pengembangan UUS sesuai rencana bisnis perseroan dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan ketentuan regulator," pungkas keterangan bank pelat merah ini.

Sebelumnya, berdasarkan riset Sucor Sekuritas disebutkan bahwa BBTN tengah mengembangkan spin off unit syariahnya, yang melibatkan akuisisi bank syariah kecil. Adapun, Bank Victoria Syariah disebut-sebut sebagai kandidat akuisisi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper