Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan penyelenggara fintech P2P lending, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia memperkirakan tren pembiaayaan dari lender dalam 5 tahun ke depan masih mengandalkan institusi.
Group CEO & Co Founder Akseleran Ivan Nikolas menyebut pihaknya mampu menjaga rasa aman para pemilik dana alias lender. Kondisi yang membuat perusahaan memiliki banyak lender dengan cost of fund yang rendah.
"Termasuk berbagai bank di Indonesia seperti Bank BCA, OCBC, BRI, Jtrust, CTBC, Mandiri, Maspion dan lain-lain," kata Ivan kepada Bisnis, akhir pekan lalu (22/11/2024).
Dia mengatakan, pihaknya melihat lender institusi masih menjadi andalan bahkan dalam periode jangka menengah.
"Terkait lender dalam lima tahun mendatang, trennya akan didominasi dengan lender institusional, khususnya bank-bank di Indonesia. Saat ini pun kami sudah dipercaya oleh berbagai bank-bank terkemuka di Indonesia," kata Ivan.
Ivan optimis Akseleran di dalam ekosistem industri P2P lending tetap bisa kompetitif dalam jangka panjang. Langkah perusahaan menjaga keuangan dengan disiplin dan terus meningkatkan pendapatan telah membuat laporan keuangan perusahaan hijau. Akseleran tecatat telah mencetak laba di tahun ini setiap bulannya.
Baca Juga
Dia juga melihat potensi fintech lending di Indonesia masih sangat besar karena terdapat funding gap pembiayaan usaha kecil menengah (UKM) mencapai Rp1.000 triliun lebih tiap tahun.
"Kami fokus bagaimana perusahaan kami itu sustainable dan punya fundamental yang kuat sehingga bisa terus sehat dan dapat bersaing dalam jangka panjang," kata Ivan
Salah satu yang dilakukan Akseleran adalah memastikan kredit macet tetap berada di batas aman. Ivan mengatakan proses asesmen pinjaman Akseleran dilakukan dengan prudent sehingga TKB90 Akseleran stabil di atas 99% dalam tiga-empat tahun terakhir.