Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Amartha Jaga Kredit Macet Tetap Rendah

Amartha mempertahankan tingkat keberhasilan pengembalian kredit 90 hari sebesar 97,29% dengan pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan perempuan di desa.
Founder & Chief Executive Officer (CEO) Amartha, Andi Taufan Garuda Putra (kiri). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Founder & Chief Executive Officer (CEO) Amartha, Andi Taufan Garuda Putra (kiri). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggara fintech peer to peer atau P2P lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mengungkap strategi untuk menjaga tingkat kredit macet tetap rendah.

Adapun tingkat keberhasilan pengembalian kredit selama 90 hari dalam platform atau TKB90 mencapai 97,29%. Artinya tingkat ketidakberhasilan pengembalian kredit atau wanprestasi selama 90 hari dalam platform 2,71%, yang mana masih di bawah batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5%. 

Founder dan CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengungkapkan bahwa pihaknya mengandalkan pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan para mitra, terutama perempuan di pedesaan, untuk menciptakan sistem tanggung renteng yang efektif. Hal tersebut memungkinkan ibu-ibu di pedesaan saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain, tidak hanya dalam mengelola keuangan, tetapi juga dalam menjaga kelancaran pembayaran pinjaman.

"Untuk bayar, kami bangunnya tuh peer pressure, jadi di mana kami membentuk social collateral, kami bikin jaminan kelompok. Kelompoknya ibu-ibu, mereka yang saling tanggung renteng satu sama lain," kata Taufan dalam Editor Gathering Amartha pada Selasa (26/11/2024) di Jakarta. 

Sistem tersebut, menurut Taufan, relevan dengan segmen ibu-ibu di pedesaan karena mereka tinggal berdekatan dan memiliki hubungan sosial yang kuat. Dengan cara ini, komunitas yang dibangun tidak hanya menjadi fondasi kelancaran pinjaman, tetapi juga menciptakan kepercayaan di antara para mitra.

"Mereka juga membantu screening siapa yang bisa bergabung dengan Amartha," katanya. 

Taufan juga menyoroti pentingnya melayani segmen akar rumput, yang dia sebut sebagai salah satu basis pelanggan terbaik. Pihaknya percaya melayani segmen akar rumput turut mendukung ekonomi nasional, karena mereka merupakan salah satu tulang punggung ekonomi.

Menurutnya, apabila pelaku usaha mikro di pedesaan diberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka, potensi besar untuk menciptakan nilai tambah dan dampak positif akan muncul.

"Menurut kami potensi segmen ini masih besar buat kami garap, buat kami dampingi, untuk naik kelas," ungkapnya. 

Amartha berdiri pada 2010, di mana menjadi lembaga keuangan mikro yang menyediakan pembiayaan produktif. Pada 2016, perusahaan bertransformasi menjadi perusahaan teknologi yang menjangkau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akar rumput. Pada 2024, Amartha mendampingi UMKM, startup, dan institusi keuangan.

Adapun partner institusi Amartha yakni Superbak, Blu, BNI, dan Bank Nobu. Dari sisi startup antara lain eFishery, elevarm, BroilerX, dan Agridesa. Saat ini, Amartha telah melayani 50.000 desa di 19 provinsi. Dari sisi, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar 2,7 juta pelaku sudah menerima permodalan dan pendampingan dari Amartha. Jumlah modal usaha yang telah disalurkan mencapai sebanyak Rp23,9 triliun dengan TWP90 masih terjaga mencapai 2,71%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper