Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) Rp88,57 Miliar pada 2024

Laba Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) pada 2024 turun 61,07% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp227,52 miliar pada 2023.
Bank Panin Dubai Syariah (PNBS)/Annual Report 2021
Bank Panin Dubai Syariah (PNBS)/Annual Report 2021

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS) membukukan laba bersih Rp88,57 miliar pada 2024. Realisasi itu turun 61,07% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp227,52 miliar pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangannya, anak usaha PT Bank Panin Tbk. (PNBN) ini masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebesar 2,18% YoY menjadi Rp35,69 miliar pada tahun lalu.

Namun, pendapatan setelah distribusi bagi hasil PNBS tercatat turun 10,02% YoY dari Rp481,63 miliar menjadi Rp433,36 miliar. Penurunan tersebut diikuti oleh kenaikan sejumlah pos beban. 

Beban bonus wadiah tercatat naik 40,57% YoY menjadi Rp93,23 miliar. Beban lainnya bertambah 25,51% YoY menjadi Rp189,42 miliar sepanjang periode yang sama.

Dari fungsi intermediasi, total pembiayaan mudharabah dan musyarakah Bank Panin Dubai Syariah tumbuh 2,65% secara tahunan, dari Rp10,98 triliun pada 2023 menjadi Rp11,27 triliun pada 2024. Aset PNBS tercatat sebesar Rp16,8 triliun, minus 3,05% YoY.

Kualitas aset tercatat yang tecermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross tercatat membaik dari 3,78% menjadi 3,25%. NPF net juga turun dari 2,95% menjadi 2,34%.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) PNBS juga turun 1,99% YoY dari Rp12,65 triliun pada 2023 menjadi Rp12,40 triliun. Dana investasi deposito non-profit sharing menjadi instrumen simpanan terbesar dengan nilai Rp10,13 triliun, tumbuh 4% secara tahunan.

Terkait rasio kinerja lainnya, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) PNBS tercatat naik dari 82,47% pada 2023 menjadi 92,01% pada 2024.

Sementara itu, rasio imbal aset atau return on asset (ROA) Bank Panin Dubai Syariah turun dari 1,51% menjadi 0,65%. Imbal ekuitas atau return on equity (ROE) juga turun dari 9,71% menjadi 3,65%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper