Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Bunga Tabungan yang Dijamin Makin Rendah, LPS Beberkan Proyeksi Likuiditas Perbankan

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan penurunan suku bunga oleh bank sentral sudah mulai berdampak di pasar keuangan.
Ilustrasi bank/shutterstock
Ilustrasi bank/shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memangkas syarat bunga tabungan yang dijamin menjadi 4%. Aksi penurunan syarat bunga tabungan yang dijamin itu seiring langkah bank sentral yang menurunkan suku bunga acuan BI Rate mengungkapkan proyeksi likuiditas perbankan usai Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan alias BI Rate pada pekan lalu.

Dalam pertemuan Bank Indonesia pekan lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Perinciannya suku bunga untuk bank yang menempatkan dananya di Bank Indonesia (Deposit Facility) turun 25 bps menjadi 4,75% dan suku bunga jika bank meminjam ke Bank Indonesia (Lending Facility) menjadi 6,25%.  

Sementara itu, LPS menetapkan, besaran tabungan masyarakat ke bank agar dijamin LPS maka besaran bunga yang diterima nasabah adalah maksimal 4% per tahun. Nasabah dapat meminta bunga lebih tinggi ke bank, namun tabungan itu tidak dijamin LPS jika keadaan memburuk dan bank tutup. 

Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik LPS Dwityapoetra S. Besar menyebut bahwa suku bunga setiap instrumen yang mempengaruhi likuiditas perbankan, seperti Sekuritas Rupiah BI (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN) saat ini telah turun.

Dia memerinci, imbal hasil SRBI turun dari 7,27% menjadi 6,47%, sedangkan imbal hasil SBN turun dari 6,98% menjadi 6,81%. Demikian pula dengan penurunan suku bunga acuan untuk pasar uang antar bank (PUAB) overnight

“Jadi, [pemangkasan BI Rate] ini sudah mulai ditransmisikan ke pasar keuangan dan juga perbankan,” katanya dalam konferensi pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Dengan demikian, dia mengharapkan bahwa tren ini dapat berdampak terhadap penurunan biaya dana (cost of fund) perbankan, yang dapat membuat kompetisi likuiditas lebih longgar.

Namun demikian, dia menggarisbawahi persaingan ini akan bergantung pada kebutuhan bank. Jika bank mempunyai outlet untuk penyaluran kredit yang besar, maka bank akan bersaing mencari dana dengan menaikkan suku bunga

“Sehingga tentunya kompetisi juga akan tetap terjadi, tapi dalam level yang masih manageable,” terangnya.

Adapun, LPS juga memutuskan untuk memangkas tingkat bunga penjaminan sebesar 25 basis poin (bps) untuk simpanan dalam rupiah. Tingkat bunga penjaminan untuk simpanan valuta asing (valas) di bank umum dipertahankan di level 2,25%.

Dengan demikian, tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum menjadi sebesar 4,00% dan bank perekonomian rakyat (BPR) menjadi 6,50%.

"Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak 1 Juni hingga 30 September 2025," ujar Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam kesempatan yang sama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper