Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aladin Syariah (BANK) Laporkan Laba Rp83,12 Miliar per Semester I/2025

Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BANK berada pada level 0,19% per Juni 2025.
Logo Bank Aladin
Logo Bank Aladin

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) melaporkan membukukan laba bersih sebesar Rp83,12 miliar pada semester I/2025. Capaian ini membalik posisi rugi bersih sebesar Rp57,57 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Rabu (16/7/2025), pemulihan kinerja ini utamanya ditopang pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang meningkat 44,31% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp119,79 miliar menjadi Rp172,865 miliar.

Pendapatan berbasis komisi juga melonjak signifikan 225,7% secara tahunan yakni dari Rp49,37 miliar menjadi Rp160,79 miliar.

Terkait fungsi intermediasi, total kredit yang disalurkan perseroan mencapai Rp5,11 triliun pada semester pertama tahun ini, meningkat 27,97% YoY dari sebelumnya Rp4 triliun.

Pertumbuhan ini turut mengerek total aset BANK menjadi Rp10,35 triliun pada Juni 2025, naik 24,01% dibandingkan Rp8,34 triliun pada Juni 2024.

Terkait kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross berada pada level 0,19%. Sementara NPF net tercatat sebesar 0,14%.

Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan yang terdiri dari dana simpanan wadiah dan dana investasi non-profit sharing tercatat sebesar Rp6,18 triliun per Juni 2025. Realisasi ini meningkat 32,2% YoY dari sebelumnya Rp4,68 triliun

Komponen deposito menjadi pendorong pertumbuhan DPK Bank Aladin Syariah dengan kenaikan 30,8% YoY, dari Rp4,04 triliun menjadi Rp5,28 triliun pada Juni 2025. 

Dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Aladin Syariah ditekan dari 118,75% menjadi 85,16%.

Rasio profitabilitas seperti imbal aset (return on asset/ROA) dan imbal ekuitas (return on equity/ROE) pun membaik, masing-masing menjadi 1,66% dan 2,65% dari sebelumnya negatif 1,50% dan negatif 1,91%. Alhasil, Net Imbalan (NI) perseroan meningkat dari 3,69% menjadi 4,04%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper