Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RBC JHT BPJS Ketenagakerjaan Turun jadi 99% pada 2024

Solvabilitas JHT BPJS Ketenagakerjaan turun ke 99%, di bawah target sehat >100%, sementara JP tetap kuat. Peserta aktif mencapai 45,22 juta orang.
Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengajukan klaim JHT di Plaza BP Jamsostek, Setiabudi, pada Senin (10/3/2025)/Bisnis-Pernita H.
Peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengajukan klaim JHT di Plaza BP Jamsostek, Setiabudi, pada Senin (10/3/2025)/Bisnis-Pernita H.

Bisnis.com , JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan merilis kinerja solvabilitas program Jaminan Hari Tua (JHT) berada di bawah 100%.

Dalam laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan yang dikutip Kamis, (31/7/2025), tingkat solvabilitas program JHT berada pada level 99%. Nilai itu di bawah target tingkat sehat >100%.

Sementara itu, program Jaminan Pensiun (JP) mempertahankan kekuatan daya tahan program dengan solvabilitas >100%.

Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh hutang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Dengan kata lain, jika terjadi keadaan luar biasa dan program JHT ditutup, maka dana dalam program ini tidak cukup untuk menutupi seluruh utang ke peserta namun hanya 99%. 

Dalam laporan keuangan yang sama, BPJS Ketenagakerjaan merilis ketahanan keuangan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) turun dari 227 bulan menjadi 220 bulan.

Selanjutnya rasio Kesehatan keuangan Jaminan Kematian turun dari 38 bulan menjadi 30 bulan. Sedangkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan menguat dari 431 bulan menjadi 523 bulan.

BPJS Ketenagakerjaan juga mengumumkan bahwa tenaga kerja aktif yang terdaftar mencapai 65,22 juta orang. Dari jumlah itu yang aktif untuk keseluruhan program mencapai 45,22 juta peserta.

Sedangkan jika diperinci per program, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm) memiliki peserta 45,22 juta peserta. Jaminan Hari Tua (JHT) menjangkau 19,1 juta, jaminan pensiun sebanyak 14,95 juta, serta jaminan kehilangan pekerjaan sudah menjangkau 14,44 juta jiwa.

BPJS Ketenagakerjaan juga merilis dana investasi program JKK mencapai 67,41 triliun. Program ini mendapatkan imbal hasil pada tahun lalu sebesar 6,6%.

Selanjutnya program Jaminan Kematian memiliki dana investasi sebesar Rp17,35 triliun dengan hasil pengembangan 7,06%.

Program JKP sebagai pelindung risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencatatkan aset investasi sebesar Rp14,92 triliun.

Untuk Jaminan Pensiun mencatatkan aset investasi sebesar Rp189,15 triliun dan imbal hasil investasi 6,76%.

Sedangkan Program Jaminan Hari Tua sebagai penampung dana peserta terbesar mencapai Rp489,27 triliun dengan hasil pengembangan 6,87%.

Bisnis sudah mengkonfirmasi kinerja ini kepada juru bicara BPJS Ketenagakerjaan, meski demikian hingga berita ini disampaikan pertanyaan yang disampaikan belum mendapatkan penjelasan detail.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro