Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Panin Syariah, anak usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk, mengincar tambahan modal sebesar Rp500 miliar dalam pelepasan saham perdana atau initial public offering yang digelar pada awal tahun depan.
Corporate Secretary Bank Panin Syariah A. Fathoni mengatakan hasil dari IPO tersebut akan meningkatkan modal disetor perseroan menjadi Rp1 triliun, sehingga bisa naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha II.
“Kami akan IPO awal tahun depan dengan menggunakan laporan keuangan Juni 2013. Kami harapkan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir Desember,” ujarnya, Rabu (6/11/2013)
Dalam aksi korporasi ini perseroan akan dibantu oleh PT Evergreen Capital sebagai penjamin pelaksana emisi atau underwriter. Namun, menurut Fathoni, ada peluang underwriter bertambah karena ada sekuritas yang berminat seperti PT RHB OSK Securities Indonesia.
Fathoni optimistis IPO berjalan sesuai rencana meskipun ada ancaman gejolak pada pasar modal akibat faktor global, seperti rencana pengurangan stimulus moneter di Amerika Serikat.
“Kami optimistis IPO akan berjalan sesuai jadwal karena sudah ada standby buyer dari group usaha yang bersiap menyerap apabila tidak laku terjual,” jelasnya.
Dalam informasi yang dihimpun Bisnis, perseroan bersama underwriter telah melakukan mini ekspose pada awal September lalu. Perseroan akan melepas sekitar 5 miliar lembar saham ke pasar modal atau sekitar 40%
Hingga akhir September 2013, Panin Syariah memiliki total aset Rp3,2 triliun, meningkat 88% dari setahun lalu yang tercatat Rp1,7 triliun.
Perseroan memiliki modal disetor Rp500 miliar dengan total ekuitas sebesar Rp540,69 miliar. Adapun rasio kecukupan modal (CAR) masih kuat pada level 19,75%.
Entitas yang memiliki cikal bakal dari Bank Harfa ini meraih laba bersih Rp 31,73 miliar pada periode Januari—September 2013, meningkat 54% dari setahun lalu yang tercatat Rp20,54 miliar. Sementara return on equity (ROE) tercatat 8,94%.