Bisnis.com, MEDAN - Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumatra Utara tercatat melonjak sebesar 25,23% year on year menjadi Rp37,97 triliun hingga September 2013 dari sebelumnya hanya Rp30,32 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut dan Aceh Hari Utomo mengatakan keseriusan industri perbankan nasional dalam mendukung upaya pengembangan UMKM melalui produk pembiayaan mikro dengan skema yang lebih sesuai.
"Pertumbuhan tertinggi dialami kredit kecil yang tumbuh 38,39%, diikuti kredit mikro 19,14%," ungkapnya, Rabu (13/11/2013).
Dia berharap melalui kegiatan UMKM ekspo seperti yang digelar oleh Bank Sumut saat perayaan hari ulang tahun, dapat mendorong pertumbuhan kredit kepada UMKM di Sumut serta mampu meningkatkan skala usaha para pelaku UMKM dan mampu menembus pasar internasional.
Menurutnya, peran UMKM di Sumut patut diperhitungkan. Jumlah UMKM di Sumut menurut data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut mencapai 2,5 juta. Data survei angkatan kerja nasional dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat 6,31 juta orang pada posisi Agustus 2013.
"Jika diasumsikan setiap UMKM berjalan dengan baik dan mampu menyerap sedikitnya 2 orang tenaga kerja, seharusnya Sumut tidak lagi harus menghadapi masalah ketenagakerjaan,” paparnya.
PT Bank Sumut merilis penyaluran kredit produktif pada September 2013 yang tercatat telah mencapai Rp8,2 triliun atau mencapai 48% dari total kredit. Sekitar 82% penyaluran kredit tersebut merupakan kontribusi UMKM.
Ester J Ginting , Direktur Pemasaran Bank Sumut, mengatakan peranan UMKM dalam perekonomian sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor ril, sebagai pemain utama ekonomi, penyedia lapangan kerja terbesar, pengembang kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.
"Ketahanannya di masa krisis juga sudah teruji, karena menggunakan bahan lokal bukan bahan impor. Pada 2012, ada 2,5 juta pelaku UMKM di Sumut dan menurut data BI menyerap 97% tenaga kerja," ujarnya.
Dia juga melanjutkan bahwa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 akan menguji UMKM di Sumut dan berharap pemerintah, bank, dan lembaga keuangan mikro serta masyarakat bersinergi untuk mengembangkan UMKM. Dengan konsep BPD Regional Champion, diharapkan Bank Sumut mampu menyalurkan lebih dari 40% dari total kredit produktif.
"Hingga September 2013, penyaluran kredit produktif Bank Sumut mencapai Rp8,2 triliun atau 48% dari total kredit. Sebanyak 82% merupakan kontribusi kredit UMKM," tuturnya.
Saat ini, sambungnya, tercatat 70.000 debitur merupakan pelaku UMKM yang telah menjadi binaan Bank Sumut mulai dari Kredit Sumut Sejahtera (KSS), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Usaha Pembibitan Sapi, kredit ketahanan pangan dan energi dan lainnya.
Selama ini tantangan yang dihadapi seperti rendahnya kualitas SDM dan produktivitasnya, kualitas barang yang dihasilkan relatif rendah, kurangnya inovasi dan adopsi teknologi baru dalam produksi, lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses kepada sumber pembiayaan khususnya perbankan, dan kurangnya akses pemasaran hasil produksi.
"Sampai pada posisi akhir September 2013 secara year to date, kredit UMKM di Bank Sumut tumbuh 17% atau sekitar Rp1 triliun menjadi Rp6,7 triliun. Sehingga pertumbuhan kredit UMKM di Bank Sumut 2013 memberikan kontribusi sebesar 30% terhadap kenaikan kredit UMUM di Provinsi Sumut," tegasnya.