Bisnis.com, JAKARTA—PT Reasuransi Nasional Indonesia menargetkan bisa membukukan pendapatan premi Rp6 triliun sepanjang 2017 atau tumbuh sekitar 26% jika dibandingkan target premi pada 2016 yang mencapai Rp4,75 triliun.
Direktur Keuangan PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) Rusdianto mengatakan untuk mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan produksi pihaknya akan melakukan perluasan pangsa pasar untuk menyerap lebih banyak potensi reasuransi di dalam negeri.
“Selain itu, untuk meningkatkan produksi kami juga akan meningkatkan secondary services kepada mitra usaha, baik bidang teknik maupun nonteknik,” kata Rusdianto kepada Bisnis.com, Senin (2/1/2017).
Selain premi yang ditargetkan tumbuhdouble digit, dia mengungkapkan perolehan laba sepanjang 2017 juga ditargetkan bisa mencapai Rp428 miliar meningkat sebesar 33,75% jika dibandingkan target perolehan laba tahun sebelumnya yang mencapai Rp320 miliar.
Rusdianto mengaku optimistis kinerja yang lebih baik bisa karena adanya dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri reasuransi dalam negeri dengan menerbitkan Peraturan OJK atau POJK No.14/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.
Dalam beleid itu disebutkan bahwa perusahaan asuransi dan perusahaan asuransi syariah wajib memperoleh dukungan reasuransi 100% dari resuradur dalam negeri untuk pertanggungan risiko yang sederhana.
Plt. Direktur Utama Nasional Re Edhie Mulyono mengatakan lini bisnis properti masih menjadi kontributor utama dengan menyumbang sekitar 40% dari total pendapatan premi yang berhasil dibukukan. Sementara 60% sisanya terbagi dalam beberapa lini bisnis lainnya.
Menurutnya, untuk memacu produktifitas perusahaan, Nasional Re berencana memperluas jaringan pemasaran hingga keluar negeri. Saat ini, anak usaha PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) ini telah menggarap bisnis reasuransi di Myanmar dan Thailand.
“Kami secara bertahap akan memperluas ke negara-negara lainnya, tetapi akan dilihat perkembangannya terlebih dahulu. Kami akan optimalkan dulu yang sudah ada,” ujarnya.