Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Permata Tbk. meyakini aksi akuisisi oleh Bangkok Bank bakal berjalan sesuai aturan dan rencana.
Bangkok Bank bakal mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) besok, Kamis (5/3/2020) di Ibu Kota Thailand, Bangkok.
Berdasarkan keterangan resmi yang dirilis di website Bangkok Bank bulan lalu, dalam RUPSLB tersebut manajemen perusahaan bakal meminta izin para pemegang saham untuk mengempit saham Bank Permata.
"Aksi korporasi kami berjalan sesuai rencana dan regulasi pastinya," kata Head of Corporate Affairs Bank Permata Richele Maramis, Rabu (4/3/2020).
Namun, sayangnya Richele masih enggan menjelaskan rencana akusisi oleh Bangkok Bank dalam satu aksi.
Pada 12 Desember 2019 Bangkok Bank telah sampai pada tahap conditional share purchase agreement (CSPA) dengan Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk. untuk membeli saham keduanya di Bank Permata.
Baca Juga
Kedua entitas tersebut memiliki total saham emiten dengan kode BNLI tersebut sebesar 89,12 persen, atau masing-masing sebesar 44,56 persen.
Setelah mendapatkan restu untuk menyelesaikan transaksi ini, Bangkok Bank bakal menggelar mandatory tender offer untuk sisa saham Bank Permata, di mana Bangkok Bank berpotensi mengambil hingga 100 persen saham Bank Permata.
Dana yang dirogoh oleh Bangkok Bank untuk mengambilalih kepemilikan 89,12 persen saham Bank Permata senilai Rp37,43 triliun. Nilai ini berdasarkan valuasi yang telah disetujui, sebesar 1,77 dari nilai buku. Harga indikatif per saham senilai Rp1.498 berdasarkan laporan keuangan Bank Permata periode 30 September 2019.
Namun, dengan mandatory tender offer yang disyaratkan oleh regulator, Bangkok Bank berpotensi mengambil 100 persen saham Bank Permata dengan total nilai Rp42,00 triliun.
Setelah transaksi ini resmi, Bangkok Bank juga bakal memiliki anak usaha BNLI, PT Sahabat Finansial Keluarga, yang 99,998 persen sahamnya dimiliki Bank Permata.
Dalam prospektus yang diterbitkan Bank Permata pada Senin (2/3/2020), pengambilalihan Bank Permata oleh Bangkok Bank diperkirakan rampung 3 Mei 2020 atau lebih cepat dibandingkan dengan proyeksi awal, yakni pada kuartal III/2020.