Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Berita Populer Finansial: Wadirut BNI Tak Lolos Fit and Proper Test OJK, BI Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin

Berita Wadirut BNI tak lolos fit and proper OJK, ini sikap Kementerian BUMN jadi berita terpopuler kanal Finansial, Jumat (19/06/2020).
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri BUMN Erick Thohir (dari kiri) didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wiroatmojo dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

1. Wadirut BNI Tak Lolos Fit And Proper OJK, Ini Sikap Kementerian BUMN

Kementerian BUMN mengambil sikap atas kabar Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) Anggoro Eko Cahyo yang tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya telah meminta izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar diperbolehkan melakukan fit and proper test ulang.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Bank BJB Ambil Alih Rp1,5 Triliun Aset Bank Banten, Jadi Merger?

PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) belum menyelesaikan due diligence atau uji tuntas terkait rencana penggabungan usaha PT BPD Banten Tbk. (BEKS) ke perseroan. Namun, Bank BJB diketahui telah membeli aset milik Bank Banten.

Sebelumnya, Letter of Intent (LOI) terkait penggabungan usaha atau merger Bank Banten ke Bank BJB telah dilakukan oleh Gubernur Banten Wahidin Halim selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank Banten dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Pemegang Saham Pengendali Terakhir Bank BJB pada 23 April 2020 lalu.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Suku Bunga Deposito Turun, Saatnya Berburu Investasi Tak Lekang Pandemi

Keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Days (Reverse) Repo Rate atau BI 7-DRR menjadi 3,5 persen untuk tabungan, dan 5 persen atau rata-rata 4,25 persen membuat penempatan investasi jangka panjang perlu disusun ulang agar memberikan imbal hassil terbaik.

Penurunan suku bunga acuan BI membuat deposito sebagai andalan invetasi tidak lagi menarik. Rendahnya imbal hasil deposito akan tergerus dengan inflasi. Badan pusat statistik mencatat hingga Mei 2020, inflasi dalam rentang tahun ke tahun (year on year/YoY) berada pada tingkat 2,19 persen. Belum lagi, pendapatan bunga deposito masih dikenai pajak 25 persen.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Mau Ikut Lelang Resmi di Pegadaian? Begini Caranya

PT Pegadaian (Persero) menyatakan sampai saat ini belum pernah menggelar kegiatan lelang barang gadai secara online. Karena proses lelang yang telah berjalan hanya dilakukan di kantor cabang.

Basuki Tri Andayani, Kepala Tim Departemen Komunikasi Perusahaan Pegadaian menjelaskan lelang barang gadai itu digelar di masing-masing cabang yang jumlahnya mencapai 600 kantor di seluruh Indonesia.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. BI Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2020 memutuskan untuk memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.

Dengan keputusan tersebut, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 3,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,00 persen.

Baca berita selengkapnya di sini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper