Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Pilihan Instrumen Investasi di Masa New Normal

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per Juni 2020, jumlah masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai tiga juta pekerja dari berbagai kalangan.
Seorang kasir valas menunjukkan uang pecahan 1.000 peso di Santiago, Chile
Seorang kasir valas menunjukkan uang pecahan 1.000 peso di Santiago, Chile

Bisnis.com, JAKARTA -- Dalam situasi new normal, kebutuhan untuk mengelola dan mengembangkan keuangan demi mempersiapkan diri atas segala kemungkinan di masa mendatang menjadi semakin penting.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan per Juni 2020, jumlah masyarakat yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai tiga juta pekerja dari berbagai kalangan.

Hal tersebut merupakan salah satu dampak pandemi Covid-19 dan tentunya berpengaruh terhadap stabilitas keuangan nasional termasuk keuangan masyarakat. Karena itu masyarakat perlu meninjau kembali pengelolaan keuangan guna mempersiapkan diri di masa-masa yang penuh ketidakpastian.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa adaptasi baru yang diterapkan masyarakat tidak hanya terkait protokol kesehatan tetapi juga termasuk dalam hal pengelolaan keuangan.

“Kita harus mampu mengelola keuangan yang lebih baik untuk menyiapkan segala kemungkinan di masa depan sehingga aktivitas ekonomi dapat terus berjalan,” ujarnya, dalam webinar, Rabu (29/7/2020).

Head of Advisory and Digital Investment, PT Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo mengatakan saat ini banyak pilihan instrumen investasi yang bisa dijadikan sebagai dana darurat, mulai dari yang memiliki risiko kecil hingga besar, sampai investasi yang bisa dilakukan dengan nominal terjangkau.

Biasanya, investasi yang sering digunakan masyarakat adalah emas, deposito, dan reksadana. Namun, kini masyarakat dapat memperluas instrument investasi yang dapat digunakan sebagai dana darurat, yaitu valas dan obligasi.

“Kami meluncurkan dua fitur baru yakni Rekening Valas dan Obligasi Pasar Sekunder yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di era new normal sehingga nasabah dapat memperluas instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ujarnya.

Fitur terbaru ini memiliki kelebihan fleksibilitas dan likuiditas tinggi yang dapat memberikan manfaat bagi nasabah untuk mengatur, mengembangkan, dan menggunakan dana yang mereka miliki. Dengan demikian, digibank by DBS mendorong dan mempermudah nasabah untuk berinvestasi demi mengembangkan keuangan mereka.

Lebih lanjut Managing Director, Head of Digital Banking, PT Bank DBS Indonesia, Leonardo Koesmanto mengatakan bahwa dalam fitur Rekening Valas, nasabah dapat menabung dalam 10 mata uang asing seperti USD, SGD, AUD, EUR, HKD, CAD, GBP, NZD, JPY, CHF hanya dengan satu akun rekening dan mengelola dana yang dimiliki karena nilai tukar dan bunga yang kompetitif.

Fitur ini juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai transaksi dengan kebutuhan dalam mata uang asing, mengantisipasi perubahan nilai tukar, dan sebagai diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko.

Sementara itu, melalui fitur Obligasi Pasar Sekunder, nasabah dapat berinvestasi di pasar sekunder mulai dari Rp1 juta, sehingga terjangkau oleh nasabah yang hendak memulai investasi untuk mempersiapkan kebutuhan dana daruratnya.

Sebelumnya, pasar sekunder hanya dapat diakses oleh investor dengan modal yang cukup besar. Hingga saat ini, digibank by DBS merupakan satu-satunya perbankan digital yang dapat memberikan beragam pilihan akses investasi mulai dari Rp1 juta saja. Nasabah cukup membuat Single Investor Identification (SID) dan melanjutkan pembelian hingga penjualan obligasi cukup dari aplikasi digibank by DBS.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper