Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbarindo Akui Masih Ada Kesenjangan Tata Kelola di BPR

Berdasarkan data LPS, jumlah BPR saat ini mencapai mencapai 1.810 peserta, dan sudah menurun 102 peserta sejak 2005.
Perbarindo/ilustrasi
Perbarindo/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengakui adanya kesenjangan implementasi tata kelola bank yang baik.

Hanya saja, perbaikan serta pengembangan operasional bank yang baik terus disosialisasikan.

Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan kebangkrutan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) disinyalir merupakan dampak dari fraud yang tidak terdeteksi di bank wong cilik.

Berdasarkan data LPS, jumlah BPR saat ini mencapai mencapai 1.810 peserta dan sudah menurun 102 peserta sejak 2005.

Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto mengatakan kesenjangan implementasi tata kelola yang baik di BPR masih terus terjadi.

Asosiasi bersama dengan Otoritas Jasa keuangan (OJK) pun terus melakukan pengawasan agar resolusi BPR tidak terus berujung pada likuidasi.

"Di dalam prosesnya memang ada dan sering terjadi [penerapan tata kelola yang belum baik]. Kami pun paham ini harus dilakukan pengawasan yang lebih ketat. Kami terus perbaiki," katanya Webinar Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Selasa (4/8/2020).

Joko mengatakan asosiasi juga terus mendorong BPR untuk cepat melakukan implementasi digital dari operasional bisnisnya.

Meski hal ini tetap dapat membuka fraud dalam jenis lain, tetapi proses operasional dapat lebih tepercaya karena dilakukan perbaruan data secara aktual dan menutup lebih banyak potensi penerapan tata kelola tidak baik.

Di luar itu, Joko mengatakan BPR secara umum pun fokus dalam pengembangan digital untuk meningkatkan kinerja bisnis dan daya saing.

Hanya saja, hal ini perlu waktu implementasi yang lebih lama dibandingkan dengan bank umum karena sangat terkait dengan risiko fraud digital, penyediaan produk yang lebih murah, perubahan rantai pasok pembiayaan, biaya operasional yang lebih tinggi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper