Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Desa Pengekspor Kopi di Subang Resmi Jadi Binaan Indonesia Eximbank

Mitra petani akan mendapatkan pendampingan budidaya pertanian, perluasan akses pasar ekspor, penyusunan laporan keuangan, dan strategi meningkatkan kapasitas produksi untuk meningkatkan pendapatan.
Indonesia Eximbank/Bisnis
Indonesia Eximbank/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank resmi menambah deretan wilayah Program Desa Devisa, kali ini desa penghasil kopi yang berada di Cupunagara, Subang, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif LPEI D. James Rompas menjelaskan Desa Devisa Kopi Subang menjadi daerah ke-3 yang mendapatkan program pendampingan berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas (community development) besutan LPEI, setelah Desa Devisa Kakao di Jembrana, Bali dan Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta.

Akses pendampingan dan permodalan LPEI kepada para petani kopi di desa yang berada di ketinggian 1.200 mdpl ini akan dilakukan bersama Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah yang menaungi lebih dari 200 petani kopi.

"Mitra petani akan mendapatkan pendampingan budidaya pertanian, perluasan akses pasar ekspor, penyusunan laporan keuangan, dan strategi meningkatkan kapasitas produksi untuk meningkatkan pendapatan," ujarnya dalam peresmian Desa Devisa Kopi Subang, Senin (12/7/2021).

James menjelaskan bahwa kopi merupakan minuman populer dunia, dan kopi dari Indonesia termasuk jajaran puncak dalam hal cita rasa dan keunikannya.

Oleh sebab itu, kolaborasi merupakan kunci keberhasilan mengantarkan komoditas kopi Indonesia mendunia, salah satunya dari Subang, Jawa Barat. Lewat program ini, LPEI pun akan mendorong kolaborasi yang kuat di mana pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat ikut berbagi tanggung jawab untuk mensukseskan misi tersebut.

"Kemitraan yang digagas LPEI lebih dari sekadar hubungan finansial, namun bagaimana melibatkan masyarakat dan dunia usaha dalam proses pengembangan komunitas di suatu desa yang memiliki komoditas unggulan menjadi lebih sehat, mampu mengelola sumber daya dengan lebih optimal, termasuk menghasilkan SDM mumpuni, dan memiliki masa depan lebih sejahtera," tambahnya.

Turut hadir Kepala Koperasi Gunung Luhur Berkah Miftahudin Shaf yang menjelaskan bahwa kemitraan dengan LPEI penting untuk meningkatkan produktivitas dan menambah pangsa ekspor dari budidaya komoditas kopi Desa Cupunagara. Terkini, hasil biji kopi dari para petani Desa Cupunagara telah memasuki pasar lokal dan internasional, seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Australia.

"Dalam waktu dekat kita juga sedang melaksanakan kontrak pemenuhan ke Arab Saudi sejumlah 150 ton," ujarnya.

Adapun, Bupati Subang H Ruhimat memberikan selamat atas terpilihnya Koperasi Gunung Luhur Berkah menjadi mitra LPEI, yang kebetulan bertepatan dengan Hari koperasi Nasional ke-74.

Harapannya, upaya ini mampu ikut meningkatkan kesejahteraan Subang, di mana pertanian, kehutanan, dan perikanan memang menjadi andalan, dengan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 28,38 persen. Area perkebunan sendiri mencapai sekitar 27.000 hektar dari luas Kab Subang di kisaran 205.000 hektar, dengan komoditas produktif berupa teh, karet, kelapa, kopi, coklat, tebu, dan Nanas Simadu.

"Kopi yang ditanam di Kab. Subang terdiri dari kopi Arabica sekitar 500 hektar dan kopi Robusta sekitar 1.500 hektar. Untuk pengembangan budidaya kopi di Kab. Subang pun masih sangat luas bisa menggunakan area milik Perhutani dan PTPN VIII. Jadi saya mengajak para petani memanfaatkan pendampingan ini dengan sebaik-baiknya," ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper