Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM WRAP: Bank Mini Ramai Penuhi Modal Inti, TLKM Ekspansi di Luar Negeri, Hingga IPO Blibli.com

Aturan modal inti teranyar dari OJK akan memaksa bank kecil memutar otak untuk memenuhi regulasi. Pemilik saat ini tidak memiliki napas panjang untuk menyuntikan dana segar.
Bank Neo Commerce. /www.yudhabhakti.co.id
Bank Neo Commerce. /www.yudhabhakti.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Tenggat sempit dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat sejumlah bank kecil menggelar aksi korporasi bertubi-tubi.

Bagaimana tidak, pengawas tertinggi industri perbankan itu memberi garis kepemilikan modal minimal Rp2 triliun bagi seluruh bank umum di Tanah Air paling lambat akhir Desember 2021. 

Tidak ada ruang bernapas panjang, pemilik harus kembali menyuntikkan dana segar agar bank yang dimilikinya memiliki modal sedikitnya Rp3 triliun pada akhir 2022. Bagi yang tidak mampu, otoritas menyediakan jalan tengah. Merger sesama bank mini, atau turun kelas menjadi pemain lokal sebagai bank perkreditan rakyat (BPR).

1. Bank Mini (BACA, BBYB, BINA Hingga BEKS), Tersesak Jadwal Tambah Modal, Jadi BPR?

Aturan modal minimal tier 1 itu ditetapkan oleh OJK melalui POJK No.12/2020. Inti aturan itu modal inti minimum bank umum diatur senilai Rp3 triliun dengan timeline Rp1 triliun pada 2020, Rp2 triliun pada 2021, dan Rp3 triliun pada 2022.

Aturan modal itu juga dipertegas dengan beleid anyar, POJK 12/2021 tentang Bank Umum. Dalam regulasi ini, meski tidak menyebutkan secara gamblang batasan modal, namun bank dengan modal tier 1 di bawah Rp6 triliun akan menempati kasta terbawah.  Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) itu dikelompokkan dengan perincian KBMI 1 merupakan bank dengan modal inti sampai dengan Rp6 triliun. KBMI 2 yakni bank dengan modal inti Rp6 triliun sampai dengan Rp14 triliun. KBMI 3 yakni bank dengan modal inti lebih dari Rp14 triliun sampai dengan Rp70 triliun. 

2. Menilik Kelincahan Ekspansi Grup Telkom (TLKM) di Luar Negeri

Kendati diwarnai oleh sejumlah tantangan, ambisi PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) untuk berekspansi ke luar negeri tampak terus digenjot. Sektor digital menjadi gerbang utama perusahaan pelat merah tersebut untuk bersaing secara global. Adapun, dalam hal ini sektor perusahaan rintisan (startup) menjadi ‘kendaraan’ bagi grup Telkom menjelajah pasar global. Investasi ke startup asing pun terus digencarkan oleh perseroan demi menjaring market yang lebih luas di lur Indonesia. MDI Ventures, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) terus berupaya menyalurkan investasi ke perusahaan rintisan di luar negeri.

3. Saham PALM, Antara Harapan Investor & Realitas Keputusan Saratoga Cs

Catatan laba jumbo PT Provident Agro Tbk. (PALM) berakhir antiklimaks. Rapat umum pemegang saham perusahaan yang dilaksanakan pada 25 Agustus lalu di luar bayangan para investor. 

Perusahaan sawit yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Provident Capital Indonesia (44,16 persen) dan Saratoga Sentra Business (44,87 persen) memutuskan tidak membagikan dividen.  

"Rapat tersebut telah dihadiri sejumlah 6,33 miliar saham yang memiliki hak suara yang sah atau 89,595 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan," tulis manajemen dalam risalahnya yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia, Jumat (27/8/2021).

4. Menakar Rencana IPO Blibli.com, Ambisi Grup Djarum Grup Emtek (Bukalapak.com)

Rencana Blibli.com mengikuti langkah PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia mendapat sambutan hangat dari pelaku pasar modal. 

PT Global Digital Niaga, perusahaan yang mengelola Blibli.com disebut telah memilih penasihat keuangan untuk aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, berdasarkan sumber Bloomberg, dikutip Kamis (26/8/2021). 

Blibli.com yang didukung oleh konglomerat Grup Djarum mempertimbangkan IPO di Bursa Efek Indonesia pada awal tahun depan.

Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan tren e-commerce masuk ke pasar modal tidak akan bisa terhentikan. Pasalnya dengan tren pertumbuhan sektor teknologi, perusahaan rintisan itu memerlukan dana segar untuk pengembangan bisnis. “Tren untuk e-commerce masuk ke pasar modal itu sebenarnya inevitable, karena cash itu penting sekali buat pertumbuhan mereka,” tegasnya kepada Bisnis pada Kamis (26/8/2021).

5. Potensi 'Berkah' Ketatnya Aturan China dan Stimulus IPO BEI

Aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Tanah Air diperkirakan mendapat sentimen dan dorongan positif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Adapun, sentimen dari luar negeri salah satunya datang dari China, yang tampak sedang memperketat aksi IPO perusahaan domestiknya. Langkah pengetatan tersebut utamanya dilakukan kepada perusahaan teknologi yang akan melantai di bursa saham luar China.

Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (27/8/2021), Dow Jones melaporkan bahwa China akan mengusulkan peraturan baru untuk memblokir perusahaan yang menguasai data konsumen dalam jumlah yang besar dan sensitif  untuk melantai di bursa Amerika Serikat.

Regulator China mengatakan bahwa aturan tersebut menargetkan perusahaan yang melakukan IPO di negara lain melalui unit usahanya yang didirikan di luar negeri. Hal itu disampaikan oleh salah satu sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper