Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Beberkan Pentingnya Digital Governance di Industri Keuangan

OJK menilai segala kejahatan siber yang merugikan konsumen, timbul akibat tidak adanya tata kelola yang baik.
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena mengatakan bahwa saat ini sudah semakin banyak penerapan teknologi yang menggunakan AI (artificial intelligence)cloud computing, serta IoT (internet of things) dalam industri keuangan, seperti layanan digital bankingMenurutnya, hal tersebut memicu penciptaan model bisnis baru dan memperluas data yang dapat diolah menjadi informasi penting bagi perkembangan bisnis dan pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, kemampuan manajemen data dan analytics menjadi sangat krusial bagi organisasi ke depan untuk menganalisis sejumlah besar data yang dihasilkan dari transformasi digital,” kata Sophia dalam webinar bertajuk Digital Governance: Prasyarat Untuk Mendukung Transformasi Digital, Kamis (11/8/2022). 

Sophia menyampaikan terjadinya berbagai kasus di industri jasa keuangan, seperti pencurian data, penyalahgunaan data, pemalsuan transaksi, dan kasus kejahatan lainnya yang merugikan konsumen, itu timbul sebagai akibat tidak adanya tata kelola yang baik. 

Oleh sebab itu, penerapan digital governance, dapat dilihat dari munculnya praktik tata kelola yang baik dengan mengedepankan nilai-nilai integritas, transparan, serta kejujuran pada setiap praktek transaksi keuangan. 

“Pelaksanaan digital governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai pasar perusahaan, serta menjamin hak-hak digital konsumen terpenuhi,” tuturnya. 

Di samping itu, era transformasi digital juga mengharuskan para pelaku usaha jasa keuangan untuk membuat perubahan dengan mendorong aktivitas bisnis perusahaan masuk ke dalam skema digital yang canggih dan saling terintegrasi satu sama lain. 

Pasalnya, kata Sophia, digitalisasi telah memberikan manfaat dan keuntungan besar bagi para pelaku usaha, antara lain menciptakan efisiensi proses bisnis dan mekanisme kerja, mendorong lebih banyak munculnya inovasi, dan mempermudah akses bagi konsumen. 

Dia melanjutkan bahwa dalam satu dekade terakhir, arus digitalisasi telah mempengaruhi sendi-sendi perekonomian dan mengubah lanskap besar ekonomi dan keuangan dunia. Setidaknya terdapat 3 perubahan drastis yang disebabkan oleh pesatnya perkembangan inovasi teknologi yang berbasis digital.

Pertama, revolusi digital mengubah perilaku transaksi ekonomi di masyarakat. Kedua, proses digitalisasi yang berkembang pesat telah mengubah secara mendasar kegiatan di berbagai bidang dan menggerus model bisnis yang tidak menggunakan teknologi. Ketiga, data menjadi kunci dalam mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital. 

Kendati demikian, ada risiko yang besar apabila organisasi tidak melakukan transformasi, yaitu potensi kehilangan konsumen, karena organisasi berpotensi kalah bersaing dengan kompetitor yang dapat menentukan produk dan layanan yang lebih mudah dan kompetitif. 

Sophia mengingatkan, untuk dapat mengimplementasikan transformasi digital terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam transformasi digital, di antaranya kurangnya rasa urgensi dan keengganan untuk mengadopsi transformasi digital, rasa takut akan mengalami kegagalan, serta tidak jelasnya arahan dan tujuan dari organisasi. 

Selain itu, tambah Sophia, salah satu faktor penyebab kegagalan tersebut adalah tidak adanya adopsi teknologi digital dalam tata kelola perusahaan atau digital governance. 

“Digitalisasi tanpa disertai dengan proses tata kelola yang baik, tidak akan memberikan manfaat, justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan,” ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper