Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RBC Reasuransi Cucu BUMN Nasional Re Negatif, Begini Laporan Keuangan Q3/2022

Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re/Nasre) dalam laporan keuangan Q3/2022 membukukan risk based capital (RBC) –38,88 persen.
Gedung reasuransi Nasional Re (Nasre)./Source: Nasre
Gedung reasuransi Nasional Re (Nasre)./Source: Nasre

Bisnis.com, JAKARTA — PT Reasuransi Nasional Indonesia atau Nasional Re (Nasre) mencatatkan penurunan risk based ratio atau RBC menjadi negatif dalam satu kuartal. Meski demikian, premi perseroan tercatat meningkat dengan hasil underwriting dan labanya merosot.

RBC adalah ukuran kesehatan perusahaan asuransi yang digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan. RBC minimal perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia adalah 120 persen. Artinya, saat perusahaan mengalami kejadian tidak terduga dan ditutup seketika, maka aset yang diakui berdasarkan peraturan mencapai 120 persen dibandingkan kewajiban.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022 yang dipublikasikan, Nasional Re mencatatkan RBC –38,88 persen pada Q3/2022. Angka itu berbalik drastis dari posisi kuartal II/2022 yang masih di 121,06 persen maupun kuartal III/2021 di 121,32 persen.

Kondisi ini yang membuat lembaga pemeringkat Fitch Rating menurunkan peringkat perusahaan dari BB- menjadi CC.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III/2022 yang dikutip hari ini, Jumat (18/11/2022), Nasre mencatatkan premi Rp5,39 triliun per September 2022. Jumlahnya itu meningkat 6,41 persen (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp5,07 triliun.

Saat yang sama, klaim Nasional Re mencapai Rp3,7 triliun, naik 31,3 persen (YoY) dari Rp2,82 triliun. Kenaikan klaim memengaruhi hasil underwriting perusahaan per kuartal III/2022 yang menjadi minus Rp238 miliar, berbalik dari kuartal III/2021 yang mencapai Rp156 miliar.

Selanjutnya, aset Nasre per kuartal III/2022 tercatat Rp11,57 triliun atau tumbuh 20,2 persen (YoY) dari Rp9,6 triliun. Meski demikian, terjadi lonjakan cadangan teknis menjadi Rp10,66 triliun. Ditambah pinjaman subordinasi sebesar Rp1,02 triliun, membuat ekuitas Nasre berbalik minus Rp112,2 miliar. Posisi yang membuat Fitch menurunkan rating perusahaan menjadi CC.

Selanjutnya dari pos investasi, perusahaan membukukan nilai sebesar Rp6,09 triliun atau tumbuh 13,38 persen (YoY) dari Rp5,37 triliun.

Meskipun begitu, laba perseroan mengalami penurunan cukup signifikan. Pada kuartal III/2022 laba Nasional Re senilai Rp15,37  miliar, turun 91,38 persen (YoY) dari sebelumnya Rp178,36 miliar.

Corporate Secretary Reasuransi Nasional Indonesia Ignatius Nugroho mengatakan bahwa pihaknya sedang menjalankan rencana penyehatan keuangan dengan memperbaiki proses bisnis dan pengelolaan risiko. 

Perseroan pun melakukan pembenahan proses administrasi penerimaan risiko, penanganan klaim, serta penyelesaian hutang piutang yang umurnya sudah lama. Nugroho menyebut saat ini merupakan momentum perusahaan dalam meninjau bisnisnya.

"Tentunya semua proses tersebut dilakukan atas koordinasi dengan mitra bisnis kami, agar ke depan ada perbaikan pengelolaan risiko sehingga bersama-sama pula akan menghasilkan surplus underwriting," ujar Ignatius kepada Bisnis, Jumat (18/11/2022).

Dia mengklaim, hingga November 2022, Nasional Re sudah mencatatkan laba unaudited yang cukup signifikan. Hasil dari pengelolaan underwriting, hasil investasi dan pengelolaan biaya yang cukup konservatif. Meski demikian, Nugroho tidak menjabarkan besaran laba yang dibukukan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper