Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AFPI Buka Suara soal Gugatan 40 Pemberi Pinjaman (Lender) Pinjol iGrow

AFPI memberikan pernyataan mengenai gugatan 40 pemberi pinjaman (lender) di p2p lending pertanian iGrow.
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) buka suara terkait gugatan yang dilayangkan 40 lender platform peer-to-peer (P2P) lending pertanian, PT iGrow Resources Indonesia (iGrow).

Pasalnya, AFPI merupakan asosiasi yang menaungi pemain fintech P2P lending, termasuk iGrow yang terdaftar di AFPI.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah mengatakan bahwa hingga saat ini asosiasi belum menerima surat panggilan terkait layangan gugatan tersebut.

"Kami cek, ya, [gugatan 40 lender iGrow], sejauh ini masih belum terima surat panggilan," kata Kus kepada Bisnis, Kamis (22/6/3023).

Mengutip Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri (SIPP PN) Jakarta Selatan pada Kamis (22/6/2024), sebanyak 40 orang penggugat menggugat AFPI.

Adapun, gugatan itu tercantum dalam Nomor Perkara 507/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL yang didaftarkan pada Senin, 5 Juni 2023. Selain AFPI, turut menggugat fintech P2P lending iGrow, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) terkait perbuatan melawan hukum.

Rencananya, sidang pertama yang diajukan 40 orang penggugat itu dijadwalkan pada 28 Juni 2023 pukul 10.00 WIB. Namun demikian, informasi yang terjadi dalam laman SIPP PN Jakarta Selatan belum menampilkan nilai sengketa dan petitum. “[Petitum] belum dapat ditampilkan,” demikian informasi yang dikutip pada Kamis (22/6/2023).

Sebagai informasi, iGrow merupakan bisnis yang menghubungkan masyarakat memiliki modal (lender) dan petani yang membutuhkan modal (borrower) melalui kegiatan pendanaan komoditas pertanian.

Perusahaan yang dimiliki oleh PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja), Andreas Senjaya, dan Jim Oklahoma ini mencatatkan kredit yang dapat diselesaikan paling lama 90 hari mencapai 53,44 persen.

Artinya, sekitar 46,66 persen berada dalam kondisi macet atau telah lewat jatuh tempo pembayaran 90 hari. Sejak berdiri, perusahaan telah mengucurkan pendanaan senilai Rp681,8 miliar. Dana tersebut disalurkan untuk 1.057 peminjam, sedangkan pada tahun berjalan, total dana yang disalurkan Rp7,1 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper