Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Ungkap Isi Revisi RPK AJB Bumiputera 1912 Terbaru untuk Pastikan Pembayaran Klaim

RUA Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 menargetkan penjualan bisnis non asuransi untuk memastikan pembayaran klaim tertunggak.
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap isi revisi Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Rencana baru ini diharapkan lebih realistis untuk memastikan perusahaan mampu membayar klaim kepada pemegang polis yang sudah lama tertunggak.

Diketahui, karena perusahaan tidak dapat menjalankan RPK yang sebelumnya disetujui pada 2023, regulator telah beberapa kali memanggil Rapat Umum Anggota (RUA) yang terdiri dari Badan Perwakilan Anggota (BPA), dewan pengawas, hingga dewan direksi untuk menyampaikan perbaikan RPK. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono menyebut dalam pertemuan terakhir, RUA telah menyampaikan isi revisi RPK dan mendiskusikannya dengan regulator, yang intinya mereka akan melakukan downsizing di mana aset-aset yang tidak terkait langsung dengan operasional Bumiputera itu akan dilepas. 

“Jadi untuk mengkonversi, istilahnya mengkonversi dari fix aset menjadi aset likuid dan uangnya itu akan digunakan untuk operasional daripada AJB Bumiputera termasuk pembayaran terhadap klaim yang sudah jatuh tempo,” kata Ogi dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan April 2024, Senin (13/5/2024). 

Ogi mengatakan pihaknya pun meminta alokasi daripada konversi tersebut, 50% digunakan untuk pembayaran klaim yang jatuh tempo. Tidak hanya sampai disitu, dia mengatakan AJB Bumiputera juga akan berupaya dalam penjualan premi baru untuk target tertentu. 

Kemudian, pembayaran premi klaim yang jatuh tempo akan dilakukan kepada semua pemegang polis yang jatuh tempo dengan pembayaran yang sama. 

“Jadi strateginya dirubah bahwa semua pemegang polis itu mendapatkan pembayaran sesuai kemampuan likuiditas daripada asuransi jiwa tersebut. Ini akan dilakukan karena relaksasi yang dilakukan OJK pada 2018,” kata Ogi. 

Ogi menyampaikan bahwa AJB Bumiputera juga harus memenuhi tingkat Risk Based Capital (RBC), kecukupan rasio, kecukupan investasi, dan likuiditas terpenuhi paling lambat 2028. Dalam revisi RPK, semua aspek tersebut harus sudah diselesaikan paling lambat 2028.

RUA Beri Komitmen Ubah AJB Bumiputera jika Gagal Hingga 2026 

Dia menambahkan regulator juga meminta RUA dari AJB Bumiputera agar pemenuhan terhadap minimum ekuitas pada 2026 sebanyak Rp250 miliar harus dipenuhi. 

“Oleh karena itu di dalam RPK, target yang selambat-lambatnya 2026 sudah memenuhi ketentuan yang berlaku,” kata Ogi. 

Pemenuhan ketentuan tersebut juga dilakukan supaya AJB Bumiputera masih mempertahankan statusnya sebagai perusahaan asuransi jiwa bersama atau mutual. Namun, Ogi menyebut apabila ketentuan ekuitas tersebut tidak dapat dipenuhi pada 2026, maka dimungkinkan untuk menggunakan skema yang lain atau melalui demutualisasi atau dilakukan likuidasi. 

“Itu komitmen yang sudah diberikan oleh mereka. Jadi kami dari pertemuan yang terakhir masih menunggu pengesahan dari rapat umum anggota mungkin dalam beberapa hari ini akan mengembalikan revisi RPK-nya dan disahkan dalam RUA. Apabila sudah diterima maka OJK akan memonitor pemenuhan langkah-langkah yang sudah ditetapkan dalam revisi RPK yang dimaksud,” ungkap Ogi. 

Terakhir, Ogi menyebut salah satu hal yang ditekankan kepada RUA dan direksi adalah memprioritaskan pembayaran klaim pemegang polis jatuh tempo secara bertahap dilakukan pembayaran kepada seluruh pemegang polis yang sudah jatuh tempo.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper