Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WOM Finance (WOMF) Pakai Kas Internal untuk Lunasi Obligasi Jatuh Tempo

WOM Finance memiliki Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap I Tahun 2021 Seri B yang akan jatuh tempo pada 28 Juli 2024.
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang WOM Finance di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang WOM Finance di Tangerang Selatan, Banten. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan atau multifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance menyiapkan kas internal untuk melunasi obligasi jatuh tempo. 

WOM Finance memiliki Obligasi Berkelanjutan IV WOM Finance Tahap I Tahun 2021 Seri B yang akan jatuh tempo pada 28 Juli 2024. Sementara nilai pokok obligasi yang harus dibayarkan sebanyak Rp198 miliar.

“WOMF akan menggunakan kas internal Perusahaan untuk melunasi obligasi yang akan jatuh tempo,” kata Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/7/2024). 

Pada awal semester II/2024, WOM Finance kembali menerbitkan obligasi PUB V tahun 2024 senilai Rp 1 triliun. Sampai dengan akhir tahun berdasarkan rencana bisnis perusahaan pada 2024, perusahaan menargetkan penerbitan obligasi sebesar Rp2 Triliun. Namun untuk saat ini, kata Cincin, perusahaan masih melihat kebutuhan pasar untuk penerbitan obligasi lainnya. 

Cincin mengatakan penerbitan obligasi WOM Finance memungkinkan perusahaan mendapatkan sumber pendanaan tambahan yang bisa digunakan untuk membiayai aktivitas bisnis perusahaan. Selain itu obligasi membantu diversifikasi sumber pendanaan perusahaan. 

Selain obligasi, lanjut Cincin perusahaan memperoleh sumber pendanaannya dari pinjaman bank dan pendanaan dari perusahaan induk.

Terakhir, dalam mendapatkan pendanaan, Cincin menyebut bukan tanpa tantangan. Menurutnya tantangan yang dihadapi oleh lerusahaan adalah ketersediaan dana yang terbatas di pasar keuangan akibat kondisi pasar yang tidak stabil.

“Selain itu biaya pendanaan yang meningkat, apabila suku bunga meningkat maka biaya pendanaan juga ikut meningkat,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper