Bisnis.com, JAKARTA — PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance menyambut positif kebijakan pelonggaran suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan tren penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% memberikan peluang strategis bagi perusahaan untuk memperluas ekspansi pembiayaan dengan skema cicilan yang lebih kompetitif.
“Tren penurunan suku bunga memberikan peluang strategis bagi perusahaan untuk lebih agresif dalam ekspansi pembiayaan, khususnya di segmen konsumsi seperti kendaraan bermotor dan multiguna,” kata Cincin kepada Bisnis pada Rabu (28/5/2025).
Cincin mengatakan dengan biaya dana yang lebih rendah, perusahaan berpotensi menawarkan skema cicilan yang lebih menarik dan kompetitif, sehingga mendorong peningkatan permintaan dari konsumen. Namun demikian, dia menyebut ekspansi ini tetap perlu disertai dengan penguatan manajemen risiko yang baik untuk memperoleh portofolio yang bertumbuh dan sehat.
Selain itu, dia menambahkan bahwa dampak dari penurunan suku bunga terhadap pendanaan di WOM Finance cukup positif karena membuka ruang efisiensi dalam pengelolaan pendanaan, sekaligus menjaga margin keuntungan tetap sehat.
“Dampak dari penurunan tersebut terhadap pendanaan di WOM Finance cukup positif. Dengan tren suku bunga yang menurun, hal ini memberikan ruang bagi WOM Finance untuk lebih efisien dalam pengelolaan pendanaan, sekaligus menjaga margin keuntungan tetap sehat,” tuturnya.
Baca Juga
Dengan kondisi makro yang semakin kondusif, WOM Finance menargetkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan tetap menekankan prinsip kehati-hatian. Perusahaan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga kualitas aset dan menekan potensi risiko kredit bermasalah.
Pertama, dengan memperkuat proses credit scoring dan analisis kelayakan debitur, termasuk pemanfaatan data analysis dan teknologi digital untuk menilai profil risiko secara lebih akurat. Kedua, perusahaan tetap selektif dalam menentukan segmen pasar, fokus pada konsumen dengan riwayat pembayaran yang baik dan kemampuan bayar yang terukur.
“Selanjutnya, fokus untuk memperkuat sistem monitoring dan penagihan,” jelas Cincin.
Cincin optimistis bahwa WOM Finane pada kuartal II/2025 akan mencatat peningkatan permintaan, seiring membaiknya sentimen konsumen dan efisiensi pembiayaan.
“Perusahaan optimis bahwa kuartal II/2025 akan menunjukkan tren peningkatan permintaan, seiring dengan membaiknya sentimen konsumen. Perusahaan sendiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan memperkuat proses akusisi kredit, memperluas kanal distribusi digital, serta menjaga kualitas aset melalui pengelolaan risiko yang lebih terukur,” pungkasnya .
Sebelumnya, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20–21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%. Suku bunga Deposit Facility juga diturunkan menjadi 4,75%, sedangkan Lending Facility tetap di 6,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025).