Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tok! LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan Periode Januari 2025

LPS memutuskan mempertahankan tingkat bunga penjaminan (TBP) periode Januari 2025 sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum dan 2,25% untuk valas.
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Senin (7/8/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan (TBP) periode Januari 2025.

Tingkat bunga penjaminan LPS pada periode awal tahun ini ditetapkan sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum dan sebesar 2,25% untuk simpanan valuta asing (valas). Persentase 6,75% berlaku untuk simpanan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR).

"Mempertahankan Tingkat Bunga Penjaminan sebesar 4,25% untuk simpanan rupiah di bank umum, sebesar 2,25% untuk simpanan valas, serta sebesar 6,75% untuk simpanan rupiah di BPR," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Purbaya menjelaskan bahwa tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku untuk periode 1 Februari sampai dengan 31 Mei 2025. 

Menurutnya, keputusan kali ini dipertimbangkan berdasarkan respons penurunan suku bunga simpanan yang dinilai masih terbatas hingga tingkat cakupan penjaminan yang masih memadai.

LPS juga disebutnya hendak memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas suku bunga. 

“Usai penetapan tingkat bunga penjaminan pada periode September 2024, LPS secara berkelanjutan memantau tren perkembangan suku bunga perbankan,” jelasnya.

Pihaknya melihat adanya tren penurunan suku bunga pasar rupiah sebesar 5 basis poin (bps), dan diperkirakan berlanjut menyusul pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) ke level 5,75% belum lama ini.

Pada periode bersamaan, suku bunga simpanan valas disebut naik 2 bps ke level 2,06% dibandingkan dengan periode tingkat bunga penjaminan pada September 2024.

Menurut Purbaya, kondisi likuiditas valas dan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang cenderung dovish akan mempengaruhi arah suku bunga simpanan valas ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper