Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara ihwal rencana penyaluran pembiayaan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terhadap program Koperasi Desa Merah Putih.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyebut bahwa pihaknya terus memantau langkah yang dilakukan perbankan dalam mendukung program pemerintah tersebut, khususnya dengan mengupayakan penerapan prinsip manajemen risiko serta tata kelola yang baik.
“Karena dengan itulah, maka penyaluran pembiayaan tadi akan benar-benar dapat mencapai sasarannya,” katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Kamis (24/4/2025).
Di samping pembiayaan, dia menjelaskan bahwa OJK siap memberikan sokongan terhadap program Koperasi Desa Merah Putih untuk hal-hal lain yang diperlukan.
Mahendra pun berharap bahwa program ini dapat memperlebar akses modal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh wilayah Tanah Air.
“Pada gilirannya tentu kita berharap ini dapat memperkuat ekosistem yang sangat dibutuhkan oleh UMKM untuk dapat terus tumbuh secara berkelanjutan,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyebut bahwa pemerintah masih merumuskan skema pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank anggota Himbara kepada Koperasi Desa Merah Putih.
“Kalau Himbara itu sekarang ini mekanismenya sedang dipastikan. Yang jelas Koperasi Desa Merah Putih itu dibangun supaya pemerintah itu ketemu sama rakyatnya, sehingga rakyat itu mendapatkan [kebutuhannya],” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2025).
Dia lantas menjelaskan bahwa rencana ini akan memberikan keuntungan bagi masyarakat desa karena sumber pembiayaan Koperasi Merah Putih yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Sudaryono tak memaparkan lebih rinci mengenai gambaran pembiayaan yang dilakukan bank. Namun, dia mengeklaim bahwa pemerintah akan menjunjung prinsip kehati-hatian dalam menjalankan program tersebut.
“Jaminannya itu dari APBN, sehingga semuanya prudent. APBN-nya prudent, bank-banknya prudent, dan koperasi desanya juga prudent. Saya kira begitu,” tuturnya.