Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Merger Unit Usaha Syariah Sejumlah BPD Tidak Mudah

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan proses pemisahan unit usaha syariah sejumlah Bank Pembangunan Daerah tidak akan berjalan mulus karena ada aturan izin berjenjang.Pasalnya, sebagian Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut memiliki

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan proses pemisahan unit usaha syariah sejumlah Bank Pembangunan Daerah tidak akan berjalan mulus karena ada aturan izin berjenjang.

Pasalnya, sebagian Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut memiliki modal inti di bawah Rp1 triliun dan tergolong sebagai bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 yang dilarang memiliki anak usaha ataupun penyertaan modal.

Edy Setiadi, Direktur Eksekutif Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), mengatakan pihaknya telah beberapa kali diundang oleh Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) untuk membahas masalah ini.

Dalam pertemuan tersebut, tuturnya, tercetus beberapa ide seperti pengabungan unit usaha syariah (UUS) menjadi satu entitas.

“Ada keinginan dari mereka untuk melakukan spin off bersama kemudian menggabungkan menjadi satu,” ujarnya akhir pekan lalu.

Meski demikian, ide merger seluruh UUS menjadi sebuah bank syariah tersebut bukan satu-satunya yang terlontar dari Asbanda. Selain itu, juga ada ide mengelompokan beberapa UUS berdasarkan wilayah, seperti Sumatra dan Kalimantan.

Dalam pengelompokan ini, akan dipilih salah satu BPD yang paling kuat dalam wilayah tersebut yang berfungsi menjadi jangkar (anchor). “BPD yang paling kuat tersebut akan berfungsi sebagai konsolidator,” ujarnya.

Saat ini ada 15 BPD yang tercatat memiliki unit syariah. Dari total BPD tersebut ada empat entitas yang memiliki modal inti di bawah Rp1 triliun sehingga dipastikan belum bisa melakukan spin off UUS.

Selain itu terdapat tujuh BPD yang memiliki modal inti di bawah Rp2 triliun. BPD tersebut akan kesulitan untuk melakukan spin off UUS yang mensyaratkan modal awal minimal Rp1 triliun.

Namun ada kelonggaran dalam modal awal spin off karena sebanyak Rp500 miliar atau 50% bisa dicicil dalam jangka waktu 10 tahun.  (ra)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper