Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirza Adityaswara Akui Transaksi Bursa. Jadi Ganjalan ke Bank Indonesia?

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengakui pernah melakukan transaksi pasar modal yang dipermasalahkan sebagai transaksi mencurigakan oleh Komisi XI DPR RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Calon Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengakui pernah melakukan transaksi pasar modal yang dipermasalahkan sebagai transaksi mencurigakan oleh Komisi XI DPR RI.

Mirza mengakui belum pernah melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) meskipun telah lebih dari setahun menjabat sebagai Kepala Eksekutif LPS. Dirinya baru hari ini memasukan LHKPN ke Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai persyaratan dalam fit and proper test DGS BI.

“Pejabat LPS tidak masuk dalam definisi pejabat negara, tetapi pejabat BI masuk dalam pejabat negara sehingga hari ini LHKPN dimasukan sebagai persyaratan calon DGS BI,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (2/9/2013).

Menurutnya, dalam LHKPN yang disampaikan hari ini sudah dimasukan mengenai kepemilikan surat berharga hasil transaksi pasar modal yang dilakukan sebelumnya.. “Jangan khawatir tidak ada yang disembunyikan,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis mengatakan pihaknya menerima masukan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa salah satu calon DGS BI diketahui memiliki transaksi mencurigakan senilai Rp300 juta.

Transaksi mencurigakan tersebut dilakukan oleh salah seorang calon dengan sebuah perusahaan sekuritas pada Oktober 2012 lalu. “Hanya satu kali transaksi,” ujarnya seusai menerima masukan dari PPATK, Senin (2/9/2013).

Sesuai ketentuan undang-undang transaksi keuangan minimal Rp500 juta harus dilaporkan ke PPATK. Namun demikian, tutur Harry, lembaga keuangan bisa melaporkan transaksi di bawah Rp500 juta apabila dinilai mencurigakan.

“Kami minta rumusan resmi dari PPATK tentang hal ini sehingga menjadi bahan dari komis XI untuk pengambilan keputusan pada pemilihan DGS BI pada Rabu malam,” ujarnya. Adapun untuk seorang calon lain, menurut Harry tidak ada catatan dari PPATK.

Arif Budimanta, anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP, mengatakan transaksi mencurigakan tersebut tidak dilaporkan dalam LHKPN, meskipun calon yang dimaksud saat ini merupakan pejabat negara. “Namun hal ini butuh klarifikasi lebih lanjut,” ujarnya.

Dia tidak menampik bahwa calon yang memiliki transaksi mencurigakan tersebut adalah Mirza Adityswara yang saat ini menjabat sebagai Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lahyanto Nadie
Sumber : donald banjarnahor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper