Bisnis.com,SEMARANG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, telah mengalokasikan dana untuk pemenuhan kebutuhan akhir tahun 2014 atau sampai Desember senilai Rp2,4 triliun.
Deputi Kepala Perwakilan BI Prov Jateng Marlison Hakim mengutarakan jumlah tersebut meningkat 14% dibandingkan realisasi penarikan dana oleh masyarakat pada akhir 2013 yang sebesar Rp2,1 triliun.
Tercatat sampai 22 Desember 2014, realisasi penarikan dana mencapai Rp1,2 triliun atau sebesar 53% dari alokasi dan diproyeksikan akan mencapai 90% di akhir tahun.
Hal tersebut, kata dia, terutama disebabkan adanya penarikan dana yang relatif besar oleh perbankan di pekan terakhir untuk mempersiapkan kebutuhan libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Untuk kebutuhan nominal pecahan sebagian besar berupa pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000,” ujar Marlison, Rabu (24/12/2014).
Menurutnya, pecahan tersebut lebih banyak diminati oleh masyarakat dibandingkan pecahan kecil. Peningkatan alokasi dana untuk pemenuhan kebutuhan akhir tahun dilakukan BI dengan mempertimbangkan beberapa hal yakni perayaan Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 yang bertepatan dengan liburan sekolah.
Selain itu, kata Marlison, lonjakan permintaan penarikan uang tunai karena pencairan pembayaran proyek-proyek pemerintah diberikan pada triwulan IV/2014 dan pembayaran bonus dan jasa produksi perusahaan swasta di akhir tahun.
"Dampak kenaikan bahan bakar minyak atau BBM dimana terdapat penurunan konsumsi masyarakat di akhir tahun," paparnya.
NATAL & TAHUN BARU: BI Jateng Alokasikan Dana Rp2,4 Triliun
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, telah mengalokasikan dana untuk pemenuhan kebutuhan akhir tahun 2014 atau sampai Desember senilai Rp2,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

4 jam yang lalu
Adhi Karya’s Profit Shrinks, Debt Still Overwhelming

9 jam yang lalu
Auto Stocks React to GIIAS 2025 Amid Sector Slowdown
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

32 menit yang lalu
LPEI Siapkan Skema Export Credit Agency untuk Kerek Ekspor

43 menit yang lalu