Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menawarkan skema penyaluran dana dari China Development Bank (CDB) dengan state loan dan bunga sesuai pasar atau LIBOR+200 bps untuk mendukung kredit infrastruktur.
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan skema pinjaman dari China masih dalam proses pembicaraan. Sebelumnya, skema refinancing sempat ditawarkan, akan tetapi bank plat merah lebih menginginkan skema state loan.
Haru menuturkan bila ada permintaan kredit infrastruktur baru, maka bankplat merah siap menyalurkan dana-dana ke proyek yang dituju.
"Jumlah yang sudah dibicarakan US$1 miliar. Kami ingin bunga sesuai pasar yakni sekitar LIBOR+200 bps untuk tenor 5 tahun," katanya di Jakarta, Senin (13/7/2015).
Haru menuturkan pinjaman dari China terdiri dari 3 tenor yakni 3 tahun, 5 tahun dan 10 tahun. Adapun denominasi pinjaman tersebut dibagi dua yakni 70% dari US$1 miliar dalam valuta asing dan 30% renminbi.
Selain BRI, katanya, ada 2 bank plat merah lain yang meraih dana dari China yakni BNI dan Bank Mandiri.