Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEPMENKES NO. 707/2018: Poin tentang Penghapusan Obat Kanker Dikritisi

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dinilai perlu kembali memasukkan obat Bevasizumab dan Setuksimab dalam Formularium Nasional (Fornas) yang dalam regulasi terbaru dinilai telah dihapus bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah dinilai perlu kembali memasukkan obat Bevasizumab dan Setuksimab dalam Formularium Nasional (Fornas) yang dalam regulasi terbaru dinilai telah dihapus bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Aryanthi Baramuli Putri, pegiat Komunitas Penyintas Kanker (Cancer Information and Support Center/CISC), mengatakan pihaknya sebenarnya pada pertengahan tahun lalu sudah dimintai masukan terkait draf regulasi yang akhirnya terbit pada 19 Desember 2018. Regulasi itu adalah Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/707/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/659/2017 tentang Formularium Nasional.

Kala itu, jelasnya, pihaknya sudah menyatakan keberatan atas rancangan regulasi tersebut.

“Ini tidak menyenangkan bagi pengidap kanker, terutama kanker usus,” jelasnya di sela-sela konperensi pers, Rabu (20/2/2019).

Regulasi yang mulai berlaku sejak 1 Maret 2019 ini dinilai dengan jelas telah menghapus Bevasizumab, sedangkan Setuksimab, kendati masih ada di Fornas, tidak lagi dijamin untuk Kanker Kolorektat Metastatik (Kanker Usus Besar) denganhasil pemeriksaan KRAS wild type positi (normal) dan Kanker Nasofaring (Kanker Tenggorokan).

Padahal, Aryanthi menilai Kanker Usus menduduku peringkat keempat di antara jenis kanker yang paling tinggi diidap wanita, dan peringkat kedua untuk kaum pria.

CISC, jelas dia, menyesalkan hadirnya Kepmenkes tersebut. Pihaknya pun mempertanyakan apakah tujuan menghilangkan obat ini dalam Fornas adalah untuk menekan defisit pembiayaan JKN.

“Apakah ini soal value of money? Sementara value of life diabaikan? Kami harap ketentuan ini dihapus dan kedua obat itu dijamin kembali.”

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper