Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah: Kompetensi SDM Perbankan Harus Naik Kelas

Sektor jasa keuangan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi penting bagi sektor ini.
Aktifitas transaksi perbankan di Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (14/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Aktifitas transaksi perbankan di Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (14/2/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam menghadapi industri 4.0 atau digitalisasi tak terkecuali industri perbankan. Dalam hal ini, Kementerian Ketenagakerjaan bekerjasama dengan Bank Indonesia untuk memberikan kesempatan magang dan pelatihan/pendidikan vokasi bagi SDM di sektor perbankan.

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan kartu prakerja yang menyasar 2 juta angkatan kerja agar mendapat kesempatan bekerja.

“Kartu ini akan menyasar 2 juta WNI yang belum berkesempatan bekerja alias nganggur atau yang sudah bekerja tapi butuh peningkatan kompetensi lewat reskilling dan upskilling,” kata Ida, Senin (9/3/2020).

Pada kesempatan itu, Ida mengatakan sektor jasa keuangan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia. Kendati, hingga saat ini masih ada beberapa hal yang kurang baik khususnya dalam tata operasional perbankan sehingga mempengaruhi industri perbankan di Indonesia.

Sebab itu,  Ida mengatakan perlu adanya peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM yang bekerja pada sektor perbankan.

“Kompetensi operasional bagi SDM tersebut yaitu memiliki kemampuan teknis dan manajerial dalam menerapkan prinsip tata kelola dan bisnis perbankan, dan itu itu sudah tertuang dalam SKKNI sistem pengembangan dan pengelolaan uang rupiah sebagaimana yang ditetapkan Kemnaker 2017,” katanya.

Sebab itu, Ida meminta Bank Indonesia (BI) dan perbankan untuk memberikan kesempatan magang bagi tenaga kerja Indonesia, serta bersinergi di program pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, yakni Balai Latihan Kerja (BLK).

 “Kami berharap BI memberikan kesempatan dan bank-bank yang ada di bawah otoritas memberikan kesempatan untuk pemagangan pada program percepatan tersebut,” kata Ida.

Menurutnya, saat ini fokus BLK masih terbatas pada bidang teknik otomotif, komputer, tata busana, tata boga, dan lain keahlian bahasa asing. Namun, belum menyasar ke sektor perbankan, seperti sistem pembayaran. Misalnya, untuk menjadi teller, supervisi, dan jabatan lain.

“Kami telah membangun BLK komunitas yang terus kami dorong percepatan, sehingga peningkatan kompetensi SDM bisa dilakukan dengan cepat,”ujarnya.

Selain program magang dan pelatihan, Ida mengatakan perlu ada peningkatan sinergi dalam menciptakan standardisasi pekerja di sektor sistem pembayaran. Saat ini, setidaknya sudah ada kerja sama dalam hal Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR).

“Langkah selanjutnya adalah menerapkan SKKNI SPPUR untuk di bidang pendidikan, akreditasi, dan penerapan di industri. Ini merupakan upaya untuk memastikan jaminan kompetensi melalui lembaga sertifikasi dan untuk ekosistem bank yang kondusif,” kata Ida.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper