Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Sudah Pangkas Bunga, Tapi Permintaan Kredit Masih Lemah

Penurunan SBDK dinilai memang belum berdampak pada pertumbuhan kredit Bank Mandiri di tengah masa pandemi.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menyatakan telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen corporate, ritel, mikro dan konsumsi sebesar 10 hingga 600 basis poin (bps) sejak awal tahun ini.

Berdasarkan publikasi website perseroan, SBDK untuk kredit korporasi perseroan adalah sebesar 9,85 persen, kredit ritel 9,80 persen, kredit mikro 11,5 persen, dan kredit pemilikan rumah (KPR) 10 persen serta kredit konsumsi nonKPR 11,6 persen.

Meskipun demikian, penurunan SBDK tersebut dinilai memang belum berdampak pada pertumbuhan kredit Bank Mandiri di tengah masa pandemi.

Adapun, secara konsolidasi, penyaluran kredit Bank Mandiri meningkat 3,79 persen secara year on year menjadi Rp873,73 triliun pada akhir September 2020. Sementara itu, total DPK tumbuh 21,2 persen yoy mencapai Rp130 triliun.

Wakil Direktur Bank Mandiri Alexandra Askandar mengatakan permintaan kredit yang rendah menyebabkan kredit tidak mengalami pertumbuhan. Padahal dari sisi likuiditas, Bank Mandiri mengatakan masih cukup untuk disalurkan dalam bentuk kredit.

"Karena memang permintaannya rendah, kalau dari sisi bank likuiditas secara umum masih cukup baik, tetapi demand kredit yang rendah," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengaku perseroan mendukung sepenuhnya komitmen Bank Indonesia untuk dalam pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian stimulus fiskal dengan mekanisme penurunan suku bunga acuan ini. Hal tersebut pun diiimplementasikan dalam bentuk penurunan SBDK.

Bahkan, pada bulan Oktober, SBDK segmen konsumer telah Bank Mandiri telah menurunkan untuk ketiga kalinya seiring penurunan biaya dana

"Suku bunga kredit sendiri secara periodik kami review dengan mempertimbangkan suku bunga pasar dan biaya dana kami," sebutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper