Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kucuran Kredit Korporasi Bank Tetap Deras di Tengah Ketidakpastian, UOB Ungkap Sebabnya

Kredit korporasi di Indonesia tumbuh pesat meski ekonomi tak pasti, didorong oleh resiliensi dan daya tawar perusahaan besar, menurut UOB Indonesia.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.
Pengunjung memperoleh penjelasan dari tim Wealth Management PT Bank UOB Indonesia mengenai update pasar terbaru dan wawasan investasi yang mendalam./Bisnis/Himawan L Nugraha.
Ringkasan Berita
  • Kredit korporasi di Indonesia terus tumbuh dengan angka double digit, sementara kredit perorangan stagnan pada level satu digit.
  • Perusahaan besar memiliki keunggulan dalam sumber daya dan daya tawar yang lebih tinggi, memungkinkan mereka untuk menarik kredit lebih mudah dibandingkan nasabah perorangan atau pengusaha kecil dan menengah.
  • Penyaluran kredit UOB Indonesia tumbuh 18,50% YoY hingga mencapai Rp107,64 triliun pada kuartal I/2025, berkontribusi pada peningkatan laba bersih perseroan sebesar 87,54% menjadi Rp303,56 miliar.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank UOB Indonesia buka suara perihal pertumbuhan kredit industri perbankan pada segmen korporasi yang konsisten tumbuh double digit, sementara segmen perorangan stagnan pada level satu digit.

Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan menjelaskan bahwa kecenderungan tersebut terjadi karena debitur korporasi yang lebih resilien di tengah gejolak ekonomi.

“Kecenderungan itu memang saya rasa sama di perbankan nasional,” katanya saat ditemui di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Harapman memaparkan bahwa saat ini, laju pertumbuhan kredit korporasi di UOB Indonesia juga mengungguli kredit perorangan, kendati tak memerinci angkanya.

Dia memaparkan bahwa debitur korporasi, khususnya perusahaan besar, memiliki keunggulan dari sisi sumber daya. Hal ini memungkinkan perusahaan besar memiliki daya tawar lebih untuk menarik kredit dari bank dibandingkan nasabah perorangan maupun pengusaha kecil dan menengah.

“Perusahaan-perusahaan besar, dalam kondisi yang jelek pun, terkadang menjadi kesempatan untuk mereka berekspansi dan mendapatkan market share yang lebih tinggi. Itu memang kenyataannya,” jelas Harapman.

Adapun, per kuartal I/2025, penyaluran kredit UOB Indonesia tumbuh 18,50% secara tahunan (YoY) hingga mencapai Rp107,64 triliun. Realisasi ini menjadi salah satu pendorong laba bersih perseroan meningkat 87,54% menjadi Rp303,56 miliar.

Sementara itu, pertumbuhan kredit perbankan Tanah Air hingga Juni 2025 masih ditopang oleh debitur korporasi yang mencatatkan persentase double digit.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7.956,4 triliun, tumbuh 7,6% secara tahunan pada Juni 2025.

Penyaluran kredit korporasi tercatat tumbuh 10,6% YoY menjadi Rp4.373,4 triliun pada bulan keenam tahun ini, meskipun melambat dari laju pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 11,6% YoY.

Sementara itu, pertumbuhan kredit untuk debitur perorangan tercatat sebesar 4,2% YoY menjadi Rp3.518,3 triliun per Juni 2025, meningkat tipis dari pertumbuhan 4% YoY pada Mei 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro