Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Hary Tanoe Cuma Serap 628,93 Juta Saham Rights Issue MNC Bank (BABP)

BCAP hanya akan mengambil sebagian dari sisa rights tidak kurang dari Rp200 miliar karena sisanya dicadangkan untuk investor strategis.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (tengah) didampingi oleh Direktur Bank MNC Teddy Tee (kiri) dan CTO MNC Group Yudi Hamka menjawab sejumlah pertanyaan dalam public expose PT Bank MNC Intenasional Tbk., Rabu (9/6/2021). /Dok. MNC
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (tengah) didampingi oleh Direktur Bank MNC Teddy Tee (kiri) dan CTO MNC Group Yudi Hamka menjawab sejumlah pertanyaan dalam public expose PT Bank MNC Intenasional Tbk., Rabu (9/6/2021). /Dok. MNC

Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) memberikan penjelasan mengenai rencana menyerap sebagian saham rights issue PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), anak usaha perseroan.

Sebagai catatan, MNC Bank akan menambah modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham seri B dengan rasio 2:1, atau maksimal 33,33% dari total modal disetor setelah HMETD.

MNC Bank telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan rights issue pada 31 Agustus 2021. PT MNC Kapital Indonesia Tbk. sebagai pemegang saham utama perseroan tidak akan menyerap semua haknya dalam rights issue tersebut dan tidak akan mengalihkan HMETD.

Presiden Direktur PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) Wito Mailoa menjelaskan investor strategis akan berinvestasi di MNC Bank yang merupakan anak usaha dari perseroan melalui private placement. Hal ini menyusul pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) BABP yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan.

Dia mengatakan terkait harga pelaksanaan rights issue yang di bawah harga pasar, hal itu dinilai justru akan menguntungkan pemegang saham.

"Investor ritel aman. Dalam rights issue BABP tidak ada standby buyer dan BCAP hanya akan mengambil sebagian dari sisa rights tidak kurang dari Rp200 miliar, itu karena sisanya dicadangkan untuk investor strategis," terangnya melalui siaran pers, Kamis (2/9/2021).

Hal itu dijelaskan Wito guna menjawab pertanyaan media yang menanyakan mengenai informasi dalam prospektus BABP.
Dalam prospektus, BCAP sebagai pemegang saham utama MNC Bank akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya tidak kurang dari Rp200 miliar atau setara dengan 628,93 juta saham.

MNC Bank dalam prospektus juga menyebutkan tidak terdapat pembeli siaga dalam PMHMETD VII ini. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PMHMETD VII tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.

Selanjutnya, Wito pun optimistis pasar menyambut positif aksi korporasi pelaksanaan HMETD BABP tersebut, di mana BCAP akan menyerap sebagian saham BABP. Ditambah lagi, ada investor strategis yang akan masuk BABP.

Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp4,5 triliun. Pada harga saat ini, Price-to-Book Value (PBV) pasca-HMETD akan berada pada 2,79x dibandingkan dengan PBV sebesar 7,41x pada penutupan perdagangan kemarin.

Valuasi yang cukup murah dibandingkan dengan bank digital lainnya di Indonesia tersebut memberikan investor kesempatan untuk memulai bersama agenda pertumbuhan bisnis dengan peningkatan yang signifikan ke depan.

Oleh karena itu, Wito meyakini seluruh saham baru yang akan diterbitkan BABP akan terserap. Terlebih, harga pelaksanaan rights issue tersebut di bawah harga pasar saat ini, sehingga menguntungkan bagi investor.

"Justru menguntungkan pemegang saham, karena bisa menambah kepemilikannya dengan harga murah," ungkapnya.

Jika pemegang saham tidak menambah kepemilikannya, lanjutnya, mereka dapat menjual bukti rights kepada pihak lain.

"Cara mana yang akan ditempuh, keduanya memberikan keuntungan kepada pemegang saham," kata Wito.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper