Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

15 Perusahaan Asuransi Ini Punya Modal di Atas Rp2 Triliun, Siapa Paling Tebal?

Bisnis mencatat saat ini terdapat 15 perusahaan asuransi dengan modal lebih dari Rp2 triliun.
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta./ Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di dekat logo-logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta./ Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana untuk melakukan pengelompokan kelas asuransi berdasarkan ekuitas. Pengelompokan kelas asuransi tersebut dilakukan untuk penguatan struktur ketahanan dan daya saing untuk menghadapi perusahaan asuransi skala global.

“Pengaturan klasifikasi ini juga untuk melakukan operasional yang lebih efektif, efisien, melindungi kepentingan pemegang polis, serta persiapan untuk penyangga modal menghadapi kerugian [conservation buffer] sehingga tidak merugikan para pemegang polis,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulan Juni 2023 secara virtual, Selasa (4/7/2023).

Lebih lanjut, Ogi menyatakan bahwa OJK juga telah berkomunikasi dengan sejumlah asosiasi dan pelaku usaha jasa keuangan perasuransian untuk mendapatkan masukan atas rencana pengelompokan kelas ini.

Di sisi lain, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) turut mendukung rencana OJK soal pengelompokan kelas perusahaan asuransi berdasarkan permodalan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menguatkan industri dan daya saing asuransi dengan meningkatkan persyaratan ekuitas minimum bagi perusahaan asuransi existing

Kendati demikian, Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan bahwa dengan peningkatan permodalan, maka diharapkan kapasitas perusahaan asuransi juga akan lebih kuat terhadap risiko-risiko di masa yang akan datang.

“Namun, pengaturan persyaratan ekuitas minimum sebaiknya mempertimbangkan dua tahun buku setelah penerapan PSAK 74 yang akan berlaku mulai 1 Januari 2025, sehingga dampaknya bisa lebih terlihat,” kata Bern kepada Bisnis, Minggu (9/7/2023). 

Untuk saat ini, Bern menilai bahwa memperbaiki kondisi market industri asuransi umum justru lebih penting supaya lebih kondusif. Menurutnya dengan membaiknya kondisi market maka dengan sendirinya industri asuransi umum akan dapat menghasilkan profit yang lebih besar sehingga otomatis akan meningkatkan ekuitas masing-masing perusahaan asuransi. 

Dampak positif lainnya, lanjut dia, dengan membaiknya kondisi market akan menjadi salah satu pendorong tumbuh dan sehatnya industri asuransi. 

Selain itu, Bern menilai bahwa rencana terkait pengelompokan industri asuransi masih dalam tahap pengkajian. Dengan demikian, diskusi lanjutan masih diperlukan antara OJK, asosiasi, dan pelaku industri. 

OJK juga diketahui akan menaikan batas permodalan secara bertahap menjadi Rp1 triliun pada 2028. Saat ini sudah banyak perusahaan asuransi yang memiliki permodalan di atas Rp1 triliun. Bisnis mencatat ada 15 perusahaan asuransi dengan nilai ekuitas tertinggi per 31 Maret 2023. Berikut ini daftarnya: 

1. PT Indolife Pensiontama: Rp18,3 triliun

2. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia: Rp14,7 triliun

3. PT AIA Financial: Rp8,57 triliun

4. PT Asuransi BRI Life: Rp8,52 triliun

5. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG: Rp7,7 triliun

6. PT Sun Life Financial Indonesia: Rp7,4 triliun

7. PT Asuransi Jiwa Sequis Life: Rp7,2 triliun

8. PT BNI Life Insurance: Rp5,8 triliun

9. PT Asuransi Allianz Life Indonesia: Rp5,7 triliun

10. PT Prudential Life Assurance: Rp5,6 triliun

11. PT FWD Insurance Indonesia: Rp5 triliun

12. PT Panin Dai-Ichi Life: Rp4,6 triliun

13. PT Commonwealth Life: Rp4 triliun

14. PT Axa Mandiri Financial Service: Rp3,3 triliun

15. PT Asuransi Jiwa IFG: Rp2,3 triliun

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper