Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jago (ARTO) Raup Laba Rp127 Miliar, Naik 154% pada Semester I/2025

Bank Jago (ARTO) mencatat laba Rp127 miliar pada semester I/2025, naik 154% YoY. Peningkatan didorong oleh pertumbuhan DPK, kredit, dan jumlah nasabah.
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman
Nasabah beraktivitas di depan logo PT Bank Jago Tbk. di Jakarta, Kamis (11/1/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) membukukan laba bersih senilai Rp127 miliar per semester I/2025. Realisasi itu meningkat 154% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp50 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung menyebut bahwa perseroan mencatatkan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), penyaluran kredit, serta pertumbuhan jumlah nasabah.

“Mengamati potensi risiko dari situasi perekonomian yang penuh tantangan serta mencermati peluang yang ada, kami berhasil menjaga momentum kuat pertumbuhan bisnis dan membangun kepercayaan nasabah terhadap produk dan layanan kami,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).

Lebih lanjut, penghimpunan DPK Bank Jago mencapai Rp22,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025, meningkat 51% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp14,8 triliun. 

Terkait fungsi intermediasi, Bank Jago telah menyalurkan kredit sebesar sebesar Rp21,4 triliun sampai dengan bulan keenam tahun ini, meningkat 37% YoY dari Rp15,7 triliun.

Pertumbuhan kredit mendorong aset perseroan tumbuh 34% YoY menjadi Rp 32,4 triliun dibandingkan posisi per semester I/2024 yang sebesar Rp24,2 triliun.

Terkait kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross Bank Jago terjaga pada level 0,3% atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Menurut Arief, dalam penyaluran kredit, Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

“Kolaborasi dengan mitra ekosistem terus menjadi kontributor utama bisnis kami. Namun, kami menyadari pentingnya melakukan diversifikasi, konsisten berinovasi, serta menciptakan produk dan layanan yang dapat memberikan kontribusi bisnis signifikan di masa depan,” tuturnya.

Mengenai rasio kinerja lainnya, Arief menyebut Bank Jago memiliki tingkat likuiditas yang sehat dengan rasio kredit terhadap DPK atau loan-to-deposit ratio (LDR) pada level 96%.

Hal ini didukung dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 35,9%. Menurutnya, hal ini menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis perseroan ke depan. 

“Pencapaian ini terus memotivasi kami untuk senantiasa berinovasi dan berkolaborasi dengan ekosistem digital sehingga dapat memberikan pelayanan nasabah yang lebih baik dan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan,” pungkas Arief.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro