NEW JERSEY - Satu tahun berselang setelah Badai Sandy menerjang kawasan pantai di New Jersey, New York dan Connecticut, hingga kini pemulihan di wilayah tersebut belum sepenuhnya selesai.
Saat ini, hanya sepertiga dari 30 demaga kecil yang beroperasi di wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai jalur pelayaran yang sibuk. Akibatnya, penjualan bahan bakar kapal pun merosot hingga 80% dibandingkan dengan penjualan bahan bakar pada masa sebelum bencana.
Tak hanya itu, kerusakan yang terjadi pada kawasan pemukiman warga pun belum sepenuhnya teratasi. Biro Manajemen Darurat Federal (Federal Emergency Management Agency/FEMA) sejauh ini telah menerima laporan kerusakan dari sebanyak 182.000 bangunan milik warga, dengan nilai kerugian mencapai sekitar US$1,4 juta.
Lembaga tersebut juga telah mengucurkan dana senilai US$3,1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur utama seperti jalan, jembatan dan fasilitas umum. Dana tersebut diperoleh dari alokasi dana penanggulangan bencana yang oleh Presiden Barack Obama disediakan sebesar US$50.5 miliar.
Kendati dinilai berjalan lambat, namun pemulihan wilayah yang terdampak bencana terus dilakukan.
"Kami terus berusaha memenuhi kebutuhan warga," ujar Gubernur New Jersey, Chris Christie, sebagaimana dikutip Bloomberg, Sabtu (26/10/2013).
Badai Sandy telah meluluh lantakkan kawasan Pantai Timur Amerika dan merendam New York serta New Jersey pada Oktober 2012 lalu. Menurut Risk Management Solutions Inc., secara keseluruhan, Badai Sandy diperkirakan merugikan perusahaan asuransi sebesar US$25 miliar.
Korban Bencana Sandy Belum Pulih
Satu tahun berselang setelah Badai Sandy menerjang kawasan pantai di New Jersey, New York dan Connecticut, hingga kini pemulihan di wilayah tersebut belum sepenuhnya selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium