Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Februari 2017, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Turun 37,14%

Hasil investasi industri asuransi jiwa pada Februari 2017 masih mencatatkan penurunan di tengah meningkatnya pendapat premi dan laba setelah secara signifikan.
Karyawati melintas di depan logo perusahaan asuransi jiwa di Jakarta, Rabu (8/3)./JIBI-Dedi Gunawan
Karyawati melintas di depan logo perusahaan asuransi jiwa di Jakarta, Rabu (8/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil investasi industri asuransi jiwa pada Februari 2017 masih mencatatkan penurunan di tengah meningkatnya pendapat premi dan laba setelah secara signifikan.

Data Otoritas Jasa Keuangan tentang Statistik Asuransi per Februari 2017 menunjukkan akumulasi hasil investasi asuransi jiwa menurun 37,14% (year-on-year/yoy).

Jika pada bulan yang sama tahun lalu realisasinya mencapai Rp4,13 triliun, maka pada Februari 2017 hasil investasi hanya mencapai Rp2,60 triliun.

Padahal, total pendapatan premi sektor asuransi jiwa tercatat senilai Rp21,41 triliun atau bertumbuh 23,66% (yoy) dan akumulasi laba setelah pajak sektor asuransi jiwa bahkan masih meningkat sebesar 32,39% (yoy) menjadi Rp1,46 triliun.

Pada Januari 2017, akumulasi hasil investasi asuransi jiwa sempat anjlok hingga 69,30% (yoy), sedangkan pendapatan premi dan laba setelah pajak meningkat signifikan masing-masing sekitar 37,07% dan 212,06% (yoy).

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menilai pelaku asuransi jiwa tetap optimistis hasil investasi terus membaik dan memberikan imbal hasil maksimal pada akhir tahun.

Menurutnya, instrumen investasi, seperti reksa dana, saham dan surat berharga negara (SBN) masih akan menjadi andalan pelaku sektor dengan kharakteristik kewajiban jangka panjang ini.

Apalagi, sebutnya, saat ini indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan tren positif.

"Return reksa dana, saham, dan SBN akan tetap tinggi. IHSG tembus 5.600, dan diproyeksikan bisa tembus 6.000 hingga akhir tahun," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (9/4/2017).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper