Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Bank Nasional Tidak Cocok Biayai Infrastruktur, Ini Penjelasannya

Struktur dana perbankan di Tanah Air tidak begitu cocok untuk digenjot ke sektor infrastruktur.
Pekerja mengecek terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Pekerja mengecek terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah menyebutkan infrastruktur memiliki efek berantai yang lebih sedikit terhadap perekonomian dibandingkan dengan industri pengolahan. Akibatnya tingkat perputaran dana kepada sistem perbankan menjadi lambat.

“Kalau dibilang [infrastruktur] ada dampak, ya ada. Namun, memang sedikit sekali dibandingkan dengan manufaktur,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.

Di samping itu, Piter menjelaskan struktur dana perbankan di Tanah Air tidak begitu cocok untuk digenjot ke sektor infrastruktur.

Menurutnya, dana yang seharusnya digunakan untuk membiayai infrastruktur berasal dari dana pensiun atau penerbitan surat utang langsung dari pasar modal, sehingga tidak menyerap pembiayaan dari perbankan yang ditujukan untuk menggerakkan industri riil.

“Memang kalau dilihat itu tidak cocok. Bank itu harusnya fokus pada industri riil yang tenor pembiayaannya tidak terlalu lama. Namun, dana pensiun di Indonesia ini juga sedikit sekali. Jadi, serba susah,” katanya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, sekaligus Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ari Kuncoro menyampaikan kondisi ekonomi Tanah Air saat ini cukup kompleks.

Bank-bank pelat merah didorong untuk menciptakan daya saing dengan penguatan sektor infrastruktur guna membuat pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil ke depannya.

“Saya lebih melihatnya ini sebagai upaya untuk membuat infrastruktur sebagai tulang punggung. Kita memang harus memotong lingkaran setan dengan pengadaan infrastruktur yang lebih baik,” katanya.

Direktur PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (Bank Woori Saudara/BWS) M. Tri Budiono juga berpendapat pemerintah terlalu mengedepankan sinergi BUMN dan mengarahkannya ke sektor infrastruktur, dan kurang memperhitungkan peningkatan sektor lainnya.
"Saya sependapat dengan pernyataan tentang fokus yang terlalu tinggi terhadap infrastruktur tersebut,” katanya.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper